Kupinang engkau dengan hamdalah
Sebelumnya mohon maaf.
Tulisan ini bukan resensi. Hanya secuil kisah menanggapi. Awalnya gundah ingin
menikah. “sepertinya perlu referensi gar
lebih percaya diri. Tahu ilmunya sebelum berbuat. Dan berbuat dengan ilmu yang
didapat.” Begitulah bisik dalam hati.
Tentang buku yang ditulis oleh Ustadz Muhammad
Fauzil Adhim “kupinang Engkau dengan Hamdalah”. Salah satu buku yang laris
manis dipasaran. Diterbitkan tahun 1997. Meskipun sudah lama, saya baru
tergerak untuk membacanya tahun 2012. Penasaran, ingin tahu seperti apa isinya.
Konon buku ini telah tercetak 100ribu eksemplar. Selain itu, membaca buku ini
menjadi bagian tak terpisahkan bahkan saya mewajibkan, terutama bagi anda
bujangan dan perawan, ukhti fillah dan akhi fillah, yang menginginkan
pernikahan barokah. Bukannya memprofokasi, ini hanya untuk yang benar-benar menginginkan diri tuk nikah
yang islami diridhoi Illahi Rabbi Allah Rabbul Izzati.
Mengawali
perjalanan embaca buku ini, saya ingin mengutip puisi beliau dihalaman 47.
Tentang hati.
Hati-hati bawa hati
Aduh,
Susahnya punya hati
Letaknya tersembunyi
Tapi geraknya tampak sekali
(he hemm, malu juga diri ini)
Makanya,
lebih baik punya istri
kalau tersenyum ada yang menanggapi
kalau berekspresi ada yang memahami
sikap lembut tak bikin keki
kadang malah memuji
“Tuhan tak pernah ingkar janji,
Kalau terus menjaga diri
Akan mendapat pendamping
Yang lurus hati”
....
Membaca
di bagian awal, mengajarkan tentang bagaimana sahabat dalam menyiapkan diri,
meminang atau mengkhitbah, melamar, merayakan perkawinan agar pernikahan
barokah.
Di
dalam buku ini banyak nukilan kisah hikmah dan juga hadits-hadits pencerah
fikiran, penggerak hati, penentram jiwa, pembukan kebuntuan saat dalam
penantian.
Seperti
:
Rasulullah
SAW pernah bersabda (Hal. 52) :
“orang meninggal dianara kalian yang berada dalam kehinaan
adalah bujangan” dan juga “Sebagian
besar orang-orang penghuni neraka adalah bjangan”. Tak hanya itu “Shalat dua rakaat yang didirikan oleh orang
yang menikah lebih baik dari shalat malam dan berpuasa pada siang harinyayang
dilakukan oleh seorang lelaki bujangan.”
Dan
masih bayak lagi nukilan lain yang menggerakkan setiap bujangan agar tidak
membujang. Dan tentunya agar tidak membujang adalah dengan bersegera “Menikah”.
Ya,
bersegera menikah. Beliau juga memaparkan, bedanya “Bersegera” dan
“tergesa-gesa”. Keduanya sangat berbeda. Hal ini dijelaskan di halaman 171 hingga
184. Salah satunya, penjelasan dengan perumpamaan seorang pengendara motor
ketika mau berbelok. Dikatakan “tergesa-gesa” jika ketika jalan menikung atau
membelok tanpa mengurangi kecepatan. Berbelok gitu aja. Tentunya pengendara
dalam bahaya, mengapa? Karena dia bisa-bisa terjatuh. Sedangkan “Menyegerakan”
jika ketika jalan menikung atau membelok , dia mengurangi kecepatannya. Ini
lebih aman dan setelah membelok, bisa segera tancap gas untuk melejit. Ya
begitulah. Dan tentu masih panjang lebar beliau memaparkan tentang hal ini.
Kalau masih belum paham, renungkan dulu, kalau masih bingung, baca bukunya.
Setelah
membaca beberapa Bab, seskali saya harus merenungkan dan memahami maknanya.
Mungkin karena saya kurang terbiasa dengan pembahasan beliau dan mungkin juga
karena banyaknya ilmu beliau sehingga saya sulit mengambil kesimpulan dari apa
yang disampaikan karena setiap katanya bermakna. Semoga anda lebih mudah
memahaminya daripada saya.
Ada
beberapa point yang disampaikan dalam buku ini, diantaranya :
-
Bagaimana mencapai
pernikahan barokah? (Sepertinya ini ide awal penulisan buku ini, pen.) yang
juga dipaparkan tersendiri dalam Bagian dua buku ini.
-
Bagaimana
mempertimbangkan pinangan?
-
Mengenai sumber
informasi dan perantara
-
Selama proses peminangan
berlangsung
-
Wanita-wanita barokah
-
Masalah mahar
-
Dan niat dari awal
sampai setelah pernikahan.
Di
Bab enam buku ini dijabarkan tentang “Wanita-wanita barokah. Wanita-wanita...”.
Diawali dengan nukilan hadits Rasulullah Saw.
“seorang wanita yang
penuh barokah dan mendapat anugerah Allah adalah yang maharnya murah, mudah
menikahnya, dan akhlaknya baik. Namun sebaliknya, wanita yang celaka adalah
yang mahal maharnya, sulit menikahnya, dan buruk akhlaknya”
Didalam
buku ini juga dikupas tentang tiga kunci kebahaiaan seorang lelaki. Mau tahu?
(a)lelaki yang memiliki istri sholihah,
jika dipandang membuat semakin sayang, jika ditinggal pergi suami membuatnya
merasa aman, dan bisa menjaga kehormatan dirinya dan harta lelaki. Maka, buku
ini cocok bagi anda yang ingin menjadi wanita sholihah, biadari dunia. (b)kendaraan yang bisa mengantar kemanapun
ia pergi. (c)rumah yang damai dan
penuh kasih sayang.
Berbicara
tentang nikah emang bikin hati gerah, gundah dan “Wah”. Khususnya buat yang
belum menikah. Setulus hati saya do’akan “Semoga Allah Swt memudahkan jodoh
untuk anda” Amiin.
Semoga
Allah Swt memberikan saya dan anda wanita sholihah yang mendatangkan barokah
dan melahirkan generasi yang berprestasi dihadapan Illahi Rabbi Allah Rabu
Izzati. Bagi akhwat, perbaiki diri dan jadilah sebaik-baik wanita, penentram
jiwa, peneguh dakwah suami, pelita dunia dan pencari ridhoNya. Jaga diri. Jaga
hati. Jaga gengsi, hidup cuman sekali kudu jadi akhwat penentram hati bak
bidadari dunia.
Bagi
ikhwan, teruslah perbaiki diri. Siapkan bekal sebanyak dan sebaik mungkin.
perbaiki diri tiada henti, luruskan niat dalam berbuat. Perbanyak amal sebelum
ajal dan segera menikah dengan akhwat muslimah yang mendatangkan barokah.
Ingat, ini penting.
Terakhir,
buku ini saya sarankan menjadi bacaan penting bagi ikhwan dan akhwat fillah
yang gundah ingin segera menikah. Semoga Allah swt memberikan kita semua
pernikahan yang barokah, keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Aamiin..
Wallaua’lam...
Setulus hati mencintai
Derit Vikiyono
Posting Komentar untuk "Kupinang engkau dengan hamdalah"
Terimakasih...