Apakah aku sudah dewasa?
Terkadang terbesit dalam hati saya. Satu
pertanyaan tentang diri saya. “apakah saya benar-bear sudah dewasa?”. Lebih
jauh lagi timbul pertanyaan “Apakah saya sudah siap memikul tanggungjawab
menjadi pemimpin rumah tangga?”. Pertanyaan
ini sederhana, namun begitu mengganjal dalam pikiran saya.
Dewasa dan kedewasaan. Saya masih ingat dengan
perkataan saya beberapa waktu yang lalu saat mengisi MABIT di masjid Qurrota
A’yun. Kurang lebih seperti ini kalimatnya “Semakin bertambahnya usia, kita
akan semakin tua. Dengan bertambahnya ilmu kita akan semakin dewasa”.
Saya dulu berpikir bahwa tidak penting umur kita
berapa, karena yang lebih penting adalah ilmunya. Imam syafi’i, keci-kecil
menjadi mufti. Usamah bi ziyad, masih belum genap 20 tahun sudah diamanahi
menjadi pemimpin pasukan perang. Keduanya masih muda, namun karena ilmunya
sudah mumpuni maka diapun diamanahi untuk memikul beban yang
tidak sewajarnya.
Kini say berpikir ulang. Benarkah demikian bahwa
usia tidak menjadi jaminan ukuran tingkat kedewasaan. Saya mash mencari titik
temu. Titik temu antara kedewasaan dan usia. Dan apa sebenarnya indikator
kedewasaan?
Jika dewasa adalah baligh, maka seseorang yang
sudah baligh berarti dia sudah dewasa. Secara biologis orang yang baligh
memiliki pola pikir yang lebih stabil meskipun masih labil. Stabil untuk
kemudian bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Labil karena masih sering
berubah-ubah.
Jika memang demikian, berarti saya termasuk
orang yang sudah dewasa. Karena saya sudah baligh. Kembali lagi, apakah hanya
cukup baigh saja sebagai indikator kedewasaan? Bagaimana dengan ilmu?
Sepertinya ilmu menjadi salah satu faktor penting dalam memutuskan apakah saya
sudah dewasa atau belum.
Rasa ingin tahu saya masih terus mencari-cari,
namun saya mencoba untuk mengabaikan hal ini. Mengapa? Karena menurut saya
sudah cukup bahwa batas baligh lah sebagai pembeda antara masa kanak-kanak dan
dewasa. Jadi, kalau sudah baligh berarti sudah dewasa. Baligh? Ya. Begitulah. Konon
orang yang sudah baligh semua perbuatannya sudah dihitung pahala (yang baik)
dan dihitung dosa (yang buruk).
Posting Komentar untuk "Apakah aku sudah dewasa?"
Terimakasih...