KAMMI Ponorogo diskusi dengan Kepala DIKNAS Kab.Ponorogo
Dalam
kesempatan ini Alhamdulillah Bapak Kepala DIKNAS ada di tempat. Beliau
memberikan banyak masukan untuk KAMMI. Sebagai organisasi yang besar dan sudah
menasional maka beliau menyarankan agar KAMMI juga berperan aktif dalam
mengawasi dan memberikan masukan serta ide-ide cemerlang untuk mengatasi
problematika permasalahan pendidikan di Ponorogo.
Salah
satu yang dibahas dalam silaturahmi itu adalah terkait dengan pendidikan
gratis. Bapak Kepala DIKNAS Ponorogo menyampaikan bahwa pendidikan gratis
memang sudah digulirkan, namun jika sekolah mengadakan penarikan maka Diknas
juga sudah membuat aturan dan SOP untuk mengaturnya. Salah satunya, penarikan
diperbolehkan asalkan disetujui oleh komite Sekolah.
Terkait
pemerataan pendidikan, beliau menyampaikan bahwa di Ponorogo pendidikan sudah
merata khususnya untuk SD sampai SMA. Di semua kecamatan sudah ada SD, SMP dan
SMA. Ini harapannya siswa dapat malanjutkan dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA.
Namun yang terjadi saat ini kebanyakan siswa yang berada di desa lebih suka
melanjutkan ke kota. Ini juga menjadi problematika yang akhirnya sekolah yang
di kecamatan harus bekerja ekstra untuk mencari siswa.
Factor
yang berpengaruh terhadap konsisi lebih sukanya siswa ke kota ada banyak. Salah
satunya adalah keinginan dari siswa itu sendiri. “masak SD di Desa, SMP di desa
lagi?” atau “SMP di Desa, masak SMA di Desa lagi?” dan komentar lain dari
siswa. Termasuk dari kader KAMMI yang mayoritas dulu bersekolah di kota. “Ya
memang ini tidak bisa dihindari dan itu pilihan” kata Bapak Dinas Pendidikan
Kab Ponorogo.
Terkait
permasalahan penerimaan siswa baru, Bapak Kepala Diknas menyampaikan bahwa diknas
telah membuat membuat aturan baku dalam penerimaan siswa baru. Jumlah siswa
yang diterima ini disesuaikan salah satunya dengan jumlah ruangan. Jika ruangan
berkapasitas 3 kelas, maka sebanyak 3 kelas itu pulalah kuota penerimaan siswa
baru.
Saat
ditanya terkait dengan pondok yang menyelenggarakan sekolah formal, beliau
tidak memberikan banyak keterangan karena memang itu tidak menjadi wewenang
beliau. “untuk masalah itu menjadi wewenang Depag. Saya kurang tahu bagaimana
kebijakan depag.” Jawab Beliau.
Terkait
dengan kenakalan remaja, beliau dulu pernah mencanangkan operasi sayang melalui
salah satu bidang di DIKNAS. Beliau juga menyampaikan bahwa hari Rabu kemarin
sudah tanda tangan kesepakatan untuk memasukkan materi wawasan lalu lintas
melalui mata pelajaran PKN keada siswa SMA.
Posting Komentar untuk "KAMMI Ponorogo diskusi dengan Kepala DIKNAS Kab.Ponorogo"
Terimakasih...