Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan jadi orang biasa


Yang membedakan kita dengan orang lain, bukan apa yang kita miliki tetapi sejauhmana kita mampu memaksimalkan apa yang kita miliki. Bisa jadi anda mempunyai modal 20 tetapi anda hanya menggunakannya 5% saja. Kita ambil contoh, waktu. Setiap orang diberi modal waktu. Kita memiliki ukuran waktu yang sama, 1 hari 24 jam. Tetapi kenapa hasilnya berbeda? Ada orang sukses dan ada orang yang masih stagnan dalam posisinya, padahal usianya sama. Kuncinya ada di pemaksimalan potensi anda.
Waktu adalah potensi yang harus anda gunakan dengan sebaik-baiknya. Kegagalan dalam menggunakan waktu akan berimbas kegagalan dalam hidup anda. Jangan suka menunda pekerjaan karena pekerjaan itu harus diselesaikan dan bukan ditumpuk-tumpuk. Jadikan waktu boleh sama tetapi isi harus beda (gunakan waktu lebih baik tentunya).
Jangan jadi orang biasa -yang membenarkan yang biasa- tetapi jadilah orang yang berbeda –berani tampil beda membiasakan yang benar-. Mencontek saat ujian itu biasa tetapi ini tidak benar –anda membohongi diri anda sendiri, mengkebiri potensi- maka jangan jadi orang biasa beranikan diri untuk percaya diri tanpa lirik kanan-kiri optimis pasti dengan apa yang anda miliki. Sekali lagi, jangan jadi orang biasa, tujuan boleh sama tetapi cara harus beda –cara yang benar bukan cara yang biasa-.
“biasakanlah yang benar, jangan benarkan yang biasa”
Jangan jadi orang biasa, memang potensi boleh sama tetapi prestasi harus berbeda. Untuk menjadi sukses anda hanya butuh melakukan sesuatu lebih sedikit dari orang yang biasa pada umumnya. Maka tak heran, orang sukses itu jumlahnya tidak banyak. Seperti perusahaan airminum Aqua, dulu orang bilang “kenapa air minum dijual segala toh setiap orang bisa mudah mendapatkan air?”, namun pemilik aqua memiliki pemikiran berbeda ia berani melakukan hal yang berbeda dan kini nyatanya banyak orang yang membutuhkannya dan kini Aqua sudah mendunia.
Jangan jadi orang biasa, anda memiliki banyak kelebihan dibanding mereka. Anda hanya butuh sedikit perenungan mendalam untuk menyadarinya. Bersyukur adalah salahsatu cara agar anda menjadi orang yang berbeda. Sering kita mendengar tentang syukur. Dalam Al-Qur’an juga sudah jelas bahwa pelipatgandaan rizki salahsatunya akan diberikan kepada orang-orang yang mau bersyukur.
Apakah anda sudah bersyukur? Jika anda melakukan perenungan mendalam, sungguh anda memiliki banyak hal yang dapat anda syukuri. Bagaimana tidak, anda masih memiliki organ tubuh yang lengkap, sedangkan diluar sana ada orang yang cacat, buta, tuli bahkan lumpuh. Kenapa anda masih santai-santai saja? Anda memiliki kelebihan dibanding mereka. Lalu pertanyaannya, apakah sudah ada prestasi lebih yang telah anda ukir (dibanding mereka yang tidak sesempurna anda)?
Jika anda mau bersyukur pasti pasti Anda akan mampu memaksimalkan potensi anda. Anda telah diberi banyak kelebihan. Tak ada kekurangan dalam diri anda. Hanya masalahnya, sejauh mana anda memanfaatkan kelebihan anda. Kelebihan bisa menjadikan anda sukses jika anda dapat memanfaatkannya dengan baik, namun dapat pula menjadikan anda terpuruk jika anda tidak mampu memanfaatkannya dengan baik.
Misalnya saja mulut, manakala anda mampu mengendalikan mulut anda untuk kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, mencegah dari berkata kotor, menghina, mencaci, memfitnah, mengeluh, berbohong dan mencela maka mulut anda akan berguna dan bermanfaat bagi diri anda dan anda akan selamat dari apa yang anda ucapkan. Namun jika anda tidak mampu mengendalikan mulut anda maka anda akan menyakiti saudara, anda dapat merenggut kebahagiaan saudara anda dan kecelakaan besarlah bagi anda jika anda berlaku demikian. Potensi besar anda dapat menjerumuskan anda kedalam kehinaan.
Yakinilah bahwa setiap individu memiliki potensi dan kelebihan masing-masing termasuk anda, tergantung anda mau mengembangkannya atau tidak.
Hal terpenting dalam hidup bukanlah apa yang anda dapatkan namun sejauhmana karya yang anda hasilkan. Misalnya, Bisa jadi banyak ilmu tetapi sedikit amal, bisa jadi ilmu pas-pasan tetapi amalnya sesuai dengan ilmunya. Apa guna ilmu banyak kalau tidak diamalkan.
Jangan jadi orang biasa karena anda luarbiasa. Temukan potensi diri dengan melakukan perenungan, siapa saya? Apa kelebihan saya? Apa kelemahan saya? Apa potensi yang mungkin menonjol pada diri saya?

Posting Komentar untuk "Jangan jadi orang biasa"