Cerita singkat bisa sampai jadi kepala MI Tahfizh AL Furqon
Ada yang bertanya, bagaimana ceritanya kok bisa sampai jadi kepala Madrasah di MI Tahfizh AL Furqon Ponorogo? Berikut saya jelaskan. Baca sampai habis ya. He he he... semoga terinspirasi untuk bangkit dan melejit. #NggakNyambung.
Awalnya saya memang punya cita-cita bikin yayasan. Waktu kuliah akhirnya buat al fath foundation. Al Fath nama yayasannya, foundation itu artinya yayasan dalam bahasa Inggris. Alhasil belum ada tim yang diajak menggarap ya hasilnya cuma nangkring bikin fanpage di facebook. Sampai detik ini fanpagenya di facebook masih hidup.
Saya juga punya cita-cita punya sekolahan sendiri. Nah, disinilah ketemu bisa sampai menerima tawaran di MI Tahfizh Al Furqon. Kala itu Yayasan Al Furqon mau membuat lembaga formal MI dan butuh tim. Saya dipanggil sama ketua yayasan, ditawari untuk ikut membantu di MI tahfizh Al Furqon. Dikasih waktu 1 pekan untuk memutuskan.
Alhamdulillah setelah pertimbangan akhirnya manteb berkarya di MI Tahfizh AL Furqon. Pakai kata "Berkarya" karena memang motto hidup saya kala itu "Hidup penuh karya dunia bahagia akhirat surga". Effek sering ikut training motivasi. He he he
Ya begitulah akhirnya berkarya di MI Tahfizh AL Furqon. Namanya merintis sedikit demi sedikit. Belajar dan terus belajar. ALhamdulillah akhirnya bersama teman teman di MI Tahfizh AL Furqon bisa sukses mencetak Generasi yang hafal AL Qur'an. Kelas satu 2 Juz, Kelas 2 nambah 2 Juz. Sampai nanti lulus target 12 Juz selesai dihafal.
Menjadi kepala ada suka dan dukanya. Namanya juga orang hidup, kadang seang kadang sedih, namun harus tetap disyukuri. Siap?
Awalnya saya memang punya cita-cita bikin yayasan. Waktu kuliah akhirnya buat al fath foundation. Al Fath nama yayasannya, foundation itu artinya yayasan dalam bahasa Inggris. Alhasil belum ada tim yang diajak menggarap ya hasilnya cuma nangkring bikin fanpage di facebook. Sampai detik ini fanpagenya di facebook masih hidup.
Saya juga punya cita-cita punya sekolahan sendiri. Nah, disinilah ketemu bisa sampai menerima tawaran di MI Tahfizh Al Furqon. Kala itu Yayasan Al Furqon mau membuat lembaga formal MI dan butuh tim. Saya dipanggil sama ketua yayasan, ditawari untuk ikut membantu di MI tahfizh Al Furqon. Dikasih waktu 1 pekan untuk memutuskan.
Alhamdulillah setelah pertimbangan akhirnya manteb berkarya di MI Tahfizh AL Furqon. Pakai kata "Berkarya" karena memang motto hidup saya kala itu "Hidup penuh karya dunia bahagia akhirat surga". Effek sering ikut training motivasi. He he he
Ya begitulah akhirnya berkarya di MI Tahfizh AL Furqon. Namanya merintis sedikit demi sedikit. Belajar dan terus belajar. ALhamdulillah akhirnya bersama teman teman di MI Tahfizh AL Furqon bisa sukses mencetak Generasi yang hafal AL Qur'an. Kelas satu 2 Juz, Kelas 2 nambah 2 Juz. Sampai nanti lulus target 12 Juz selesai dihafal.
Menjadi kepala ada suka dan dukanya. Namanya juga orang hidup, kadang seang kadang sedih, namun harus tetap disyukuri. Siap?
Nggak suka Ngantor
Jujur saja, saya orangnya seneng berpindah dari satu aktifitas ke aktifitas yang lain. Paling nggak suka kalau duduk diam. Tapi karena jadi kepala Madrasah, akhirnya juga harus membiasakan diri duduk di kantor. Nantor bagi saya dulu pekerjaan yang tidak mengenakkan. Tapi ya gimana lagi, itu sudah menjadi tanggungjawab, akhirnya ya dijalani.
Alhamdulillah sekarang sudah betah ngantor. He he he. Tapi begitulah kehidupan. Membangun kebiasaan memang tidak mudah. Namun karena ini sudah menjadi tugas, suka enggak suka ya harus dijalani.
Nggak Ngajar
Jadi ceritanya saya dijadikan Kepala Madrasah. Namun di sekolah ini kepala madrasah nggak ngajar siswa, tapi diminta mengajari guru guru. ha ha ha. Nggak ngajar ini juga jadi satu hal yang bagus dan saya seneng aja. He he he.
Tiap hari evaluasi
jadi kegiatan rutin hariannya evaluasi pembelajaran bersama guru-guru. Suka enggak suka. Enak enggak enak. Dan problem harus seera diselesaikan agar tidak semakin memberatkan.
Jam 07.00-15.00 Senin-sabtu Ngantooor
Enak enggak enak, ngantornya jam 07.00 sampai jam 15.00 setiap hari senin sampai sabtu. Maka jangan heran kalau siswanya hebat-hebat, he he he.
Ngajari wali
DI Madrasah ini ada pertemuan wali 1 bulan satu kali. Nah ini kadang yang menyampaikan ke wali juga kepala madrasah. Pengalaman masih sedikit, anak baru satu, berumahtangga juga baru, yang dihadapi orang tua, anak ada yang dua atau tiga, bahkan lima. Waw waw waw. But Alhamdulillah 1 tahun berjalan lancar.
Kurang olahraga
Salah satu program yang belum ada di MI ini olah raga untuk Guru. karena kesehatan ini penting. Ini masih coba saya pikirkan bagaimana teknis agar guru bisa ada waktu untuk olaraga. Karena tubuh manusia butuh keseimbangan dan ada hak-hak bagi jasad kita yang perlu dipenuhi yaitu dengan makanan halal, sehat dan juga olahraga.
Okey, semoga cerita singkat diatas bermanfaat. Disambung lain waktu. Thanks. Kalau mau lihat video bisa kunjungi channel youtube di https://www.youtube.com/user/TheDerit.
Derit VIkiyono, M.Pd
Posting Komentar untuk "Cerita singkat bisa sampai jadi kepala MI Tahfizh AL Furqon"
Terimakasih...