Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari mata turun ke hati


“dari mata turun ke hati”
Ungkapan ini sering kita dengar. Masalahnya uangkapanini jarang sekali orang yang mencoba merenungkannya. Sungguh ungkapan ini mengandung makna yang amat dalam bagi kita.
Menurut enelitian, mata adalah bagian otak yang berada diluar. Ini mengindikasikan bahwa mataa kita juga otak kita. jika mata kita baik, maka otak kita baik. Jika otak kita baik maka pikiran kitapun baik. Jika pikiran baik maka hati akan baik.
Na’uzubillah jika mata kita sering kita gunakan untuk melihat hal-hal yang buruh maka otomatis hatikita akan ikut buruk.
Teman, pergaulan bebas sekarang ini semakin meraja lela. Menurut muhammad al-bani pergaulan inilah yang berpotensi mengoyak kesucian dan kehormatan wanita. Bagaimana tidak? Timbulnya married by accident diawali pasti dari mata kita. selama ini belumpernah ada kasusu married by accident terjadi pada orang yang buta.
Sangat menarik sekali dan sungguh islam menawarkan suatu tawaran yang akan menjaga kehormatan wanita, menjaga kesuciannya dan melindunginya. Biar bagaimanapun wanita memiliki peran besar dalam kehidupan umat manusia, dari rahim wanitalah seorang anak lahir. Generasi-generasi masadepan dicetak dalam rahim ibu. Susahnya jika rahim itu manampung tanpa dengan proses yang benar maka hasilnyapun juga tidak baik.
Fenomena remaja islam sekarang ini sangat memprihatinkan, terkadang tidak sedikit masyarakat muslim yang memandang hukum islam itu tidak pada pendekatan kemaslahatan atau kemanfaatan. Mereka lebih suka memandang hukum islam dari konteks sebagai aturan agama atau bahkan budaya. Jikalau mereka memahami dan memandang aturan islam itu dari pendekatan kemanfaatan pastilah kesejahtaraan dan keberkahan akan dapat kita capai di negeri ini. Kenapa demikian?
Misalnya saja kita ambil contoh wanita. Bagaimana islam neganjurkan kepada wanita untuk menutup aurotnya. Jikalau ini dita’ati pasti pergauan bebas dan perzinaan dapat berkurang drastis atau bahkan tidak akan ada lagi kasus-kasus semacam itu. Bagaimana idak? Misalnya saja Rasulullah tidak pernah memegang wanita yang bukan muhrim sekalipun hanya bersalaman sebagaimana yang dituturkan oleh Aisyah. Kalau saja ini kita ikuti, pasti gak bakalan akan ada kasus-kasus yang merusak moral.
Contoh lain, dalah al-qur’an kita dianjurkan utnuk menindukkan pandangan terhadap lawan jenis. Jikalau ini kita ikuti, pasti moral namgsa ini akan lebih baik. Masalahnya tidak semua orang mau menyadari hal ini. Kebanyakan orang sudah punya persepsi negatif terhadap islam sehingga sesuatu yang baikpun akan dianggap buruk. Selain itu maaf berkata bukan bermaksud menyinggung, adanya kelompok-kelompok dalam masyarakat yang mendakwahkan islam ini dengan keras sehingga terkesan bahwa islam itu tekstual kalau gak begini gak boleh, harus begitu, harus begini dsb. Persepsi masyarakat menganggap bahwa “ow.. jadi orang islam itu kok tidak enak ya, mau gini dilarang, mau gitu dilarang, ini gak boleh itu gak boleh” dan akhirnya mereka akan menjauhi islam. Kalaupun masih islam itu hanya sebatas KTP saja sedangkan aturan-aturan yang ada di dalam islam enggan mereka pelajari apalagi mengamalkannya. Padahal sungguh besar keuntungan kalau kita mau mengamalkan aturan-aturan dan ajaran-ajaran norma dalam islam.
Yang jelas disetiap perintah ada manfaat dan disetiap larangan pasti ada mudharat (keburukan).

1 komentar untuk "Dari mata turun ke hati "

Terimakasih...