Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Say No To Negative

Say No To Negative
Say No TO Negatie l Agar Sekolah Enggak Jadi Musibah
Setiap orang menginginkan yang baik-baik. Ini manusiawi. Jika ada dua pilihan, kita pasti akan memilih yang terbaik. Menyukai kebaikan adalah fitrah manusia. Tetapi mengapa masih ada saja orang yang condong pada keburukan? Ya, itulah manusia, sering kali manusia tergda oleh sifat buruk setan sehingga sering lupa dan lalai. Lupa dengan fitrah sehingga tidak menyukai kebaikan dan lalai sehingga melakukan keburukan. Maka tak salah jika Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk banyak-banyak beristighfar. Memohon ampun kepada Allah Swt. “Astaghfirullahaladzim...”

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.“ Qs. Ad Dzaariaat : 55
Kebaikan dan keburukan itu ibarat sebuah gelas yang berisi air. Kebaikan ibarat airnya dan keburukan ibarat udaranya. Jika air penuh, maka udara akan habis dan jika udara penuh maka air tak tersisa. Dalam diri kita juga sama. Ada pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Jika kebaikan menang maka kita akan menjadi orang sukses, namun jika keburukan yang menang maka sahabat akan merugi.
Pelajar sukses harus berani meninggalkan keburukan-keburukan. Say no to negative. Katakan “TIDAK” untuk hal-hal yang negatif. Bersemangat melakukan hal-hal yang baik.
“Jangan mem-BAIK-kan yang biasa, tapi biasakanlah yang BAIK karena yang biasa belum tentu baik. Misalnya kebiasaan mencontek dan memberikan contekan. Sudah jelas banget merugikan, gak cuman diri sendiri tapi juga orang lain. Contoh lagi, berpacaran. Udahlah SAY NO TO PACARAN. Sudah jelas banget banyak maksiatnya.
Nggak pacaran nggak gaul” Itu pendapat remaja-remaja yang nggak ingin sukses. Pelajar sukses akan berkata “Pacaran itu banyak keburukannya”.
Sudah jelas banget kalau pacaran itu nggak gentle, apalagi kalau masih minta uang ke orangtua. Bisanya merepotkan orangtua. Dihadapan pacar pasang muka “Sok Wah...”, sampai rumah mewek ke orangtua “Ma.. minta uang”. Nggak banget deh. Gentle itu kalau berani bertanggungjawab, artinya langsung dinikahi, sehingga keduanya sama-sama aman dan bahkan berpahala.
Sudah saatnya kita musti berubah, memilih yang terbaik. Menjadi yang terbaik dan berbuat yang terbaik. Karena yang baik akan mendapatkan yang baik. Yakin.
Mungkin ada yang beralasan “Pacaran itu kan bikin semangat Mas? Semangat untuk belajar, semangat sholat”. “Iya awalnya, tapi kalau udah putus?”. Udah dech jangan mengelak lagi. Lagian jika belajar dan sholat kita bukan karena Allah Swt dan hanya karena si dia, tambah lagi kan dosanya? Beribadah karena manusia. Hayo...
Sahabat, stop kemaksiatan, jaga kesucian diri kita hingga kaki menginjakkan di surga. Cocok? So, ayo biasakan yang baik. Memang sih tidak mudah, tapi pasti bisa. Insyaallah saya juga masih belajar untuk selalu berbuat baik dan yang terbaik. Semoga Allah Swt memudahkan langkah kita. Aamiin.
Ada yang bilang “Kamu pasti bisa”. Insyaallah kita benar-benar bisa. Asalkan ada kemauan, pasti ada jalan. Jangan sampai menyesal diakhirnya. Sudah banyak orang-orang yang menyesali masa mudanya gara-gara nggak dimanfaatkan dengan baik. Mumpung masih ada kesempatan, kerja keras untuk mengubah diri. Kerja cerdas untuk memaksimalkan potensi. Kerja ikhlas untuk raih ridho Illahi.
“Mas, aku kan masih muda. Happy-happy dulu aja”. Justru karena masih muda kudu semangat memperbaiki diri. Ingat! Gak ada yang menjamin sahabat hidup sampai 60 tahun. Kematian bisa datang kapan saja. Jadi segeralah bergegas. OK?
Ingat! “Kaum Muda, ia mampu memimpikan sesuatu yang tidak bisa diimpikan kaum tua.”. So, apa mimpimu? Nggak harus teman-teman jawab sekarang. insyaallah terkait mimpi akan kita bahas di bagian berikutnya di buku ini. Sabar ya... ^_^. Lanjut.
Saya masih ingat, dulu ketika masih di bangku sekolah dasar, saya diminta untuk menghafalkan puisi kurang lebih seperti ini.
Pagikuhilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai dihari pagi
Beta lengah dimasa muda
Kini hidup meraun hati
Miskin ilmu, miskin harta

Akh, apa guna usesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan dihari pagi

Menuju ke abah padang bakti!

Sumber : Buku "Agar Sekolah Enggak Jadi Musibah" Derit Vikiyono (2014)

Posting Komentar untuk "Say No To Negative"