Pelajar disimpang jalan
Masa Muda, masa yang berapi-api,
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak peduli
Begitulah Bang Rhoma Irama
melantunkan lagu nan inspirtif itu. Ya, masa muda adalah masa yang berapi-api,
penuh semangat, penuh potensi, penuh keutamaan. Sesahabatinya ada gunung yang
harus dipindahkan, niscaya cukuplah semangat pemuda sebagai modal
pengerjaannya.
Namun sayangnya tidak semua pemuda
menyadari hal ini. Sesahabatinya mau disadari dan dimaksimalkan pastilah banyak
pemuda dalam usia muda yang sudah sukses dan hidupnya penuh manfaat bagi banyak
orang disekitarnya.
Inilah yang dicontohkan para
generasi awal kerasulan Rasulullah Muhammad Saw. dimana banyak anak muda yang
sudah memiliki banyak karya, nggak
kalah dengan yang tua. Masa mudanya tak disia-siakan. Dengan penuh keyakinan
mengemban dakwah menyebarkan ketauhidan, menghancurkan kesyirikan dan
kedzoliman, mengentaskan manusia dari lembah kebodohan, dengan tulus ikhlas lillahita’ala. Nggak takut dengan cacian dan makian. Itulah pemuda idaman.
Rasulullah Saw.bersabda : “Saya wasiatkan para pemuda kepadamu dengan baik, sebab mereka berhati halus. Ketika Allah mengutus diriku
untuk menyampaikan agama yang bijaksana ini, maka kaum mudalah yang pertama-tama menyambut saya, sedang
kaum tua menentangnya.” (Al-Hadits)
Sebut saja Ali Bin Abi Tholib, sahabat
yang menggantikan tidur di tempat tidur Rasulullah Saw.ketika Rasulullah Saw.hijrah
ke Madinah. Suasananya mencekam. Menakutkan. Seram. Nggaktangung-tanggung, taruhannya adalah nyawa Ali Bin Abi Tholib,
namun ia tak gentar. Ituia lakukan karena cintanya kepada Rasulullah Saw.dan
demi tegaknya ketauhidan serta perubahan peradaban. Inilah bukti keberanian
pemuda dan keimanan yang mantab di dalam dada. Mau?
Mus’ab Bin Umeir menjadi seorang
duta pertama ummat Islam. Ia bersyahadat di usia 24 tahun dan perjuangannya masyaallah... sungguh luar biasa. Dalam
waktu beberapa tahun saja, Ia berhasil mengislamkan puluhan orang. Bahkan
Beliau berhasil menyiapkan Madinah sebagai awal persiapan negara Islam.
Usamah bin Zaid namanya. Dialah
kesayangan dari putra kesayangan. Usianya belum ada 20 tahun, namun Rasulullah Saw.mengangkatnya
sebagai panglima. Panglima dari pasukan yang mana dalam pasukan itu terdapat
Umar dan Abu Bakar. Anak muda memimpin orang tua. Super!
Begitu juga dengan generasi
sesudahnya. Sebut saja Imam Syafi’i. Hafal Al-Qur’an sejak usia kurang dari 12
tahun. Bahkan beliau diangkat menjadi mufti dalam usia muda. Karyanya banyak
menjadi rujukan ulama-ulama.
Penakluk Konstantinopel, Sultan
Muhammad Al-Fatih,
pemuda yang dalam usia 19 tahun mampu menjadi
sebaik-baik panglima. Beliau berhasil merealisasikan janji Rasulullah saw. bahwa suatu saat
nanti Konstantinopel akan ditaklukkan. Sebaik-baik panglima adalah
panglimanya dan sebaik-baik tentara adalah tentaranya. Masyaallah..
Salahudin Al-Ayyubi. Pemuda yang berhasil
membebaskan tanah tempat kiblat pertama ummat Islam yaitu Baitul Maqdis. Beliau menjadi
sultan diusia 23 tahun. Luar biasa...
Itulah mereka yang berbekal iman dan
taqwa, muda penuh karya dan bermanfaat bagi sesama. Bagaimana dengan kita? Jauh
ya...
Hasan
Al-Banna mengatakan “Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarangpemuda merupakan pilar
kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam
setiap fikroh, pemuda adalah pengibar panji-panjinya”
Bagaimana dengan Remaja masa kini?
Di satu sisi ada yang berprestasi, namun ada juga yang sakit hati. Nggak cuman menyakiti hati diri sendiri, tetapi juga hati orang tuanya. Na’uzubillah.. Namun saya yakin, teman-teman adalah pelajar sukses, pelajar yang
bisa membahagiakan kedua orang tua, aamiin.
Tak salah jika Pemuda masa kini
berada disimpang jalan, jalan kebaikan atau keburukan. Tawuran atau berprestasi.
Akhlak tercela atau terpuji. Sukses atau stress. Bahagia atau sengsara.
Bermanfaat atau menjadi penambah masalah.
Banyak digambarkan di media masa, bagaimana kondisi remaja saat ini.
Difilm-film pun telah banyak digambarkan bahwa remaja memang berada di simpang
jalan. Hura-hura, dugem, merokok, bahkan tawuran. Emang sih mereka hebat, bisa berantem
tetapi itu bukan penyaluran bakat yang
tepat. Kalau mau berantem harusnya yang berprestasi, misalnya
ikut olah raga tinju atau bela diri. Itu namanya jentel.
Merokok. Ini
juga menjadi problem pelajar saat ini. “kalau nggak merokok nggak jentel”,
“kalau merokok sudah hebat dan kuat”, begitulah mereka mengganggap. Padahal
merokok itu bias menyebabkan impoten, sudah jelas kan kalau merokok itu tidak
membikin kuat? Jadi? Sudahlah putusin aja “Loe Gue End” sama yang namanya
rokok.
Merokok
memang bukan sumber utama seseorang terkena narkoba, namun dari orang yang
merokoklah pengaruh narkoba itu mudah masuk. Awalnya hanya hisab rokok, lama
kelaman bias hisab sabu. Jika rokok saja nggak
mau, apalagi sabu? Mesti sudah jauh dari sabu. Betul?
Masih
tentang rokok, merokok
memang keren, bahkan kata Aa Gym bisa
mencegah kemalingan, nggak bisa
dikejar anjing, dan nggak bisa tua. Mengapa?
- Mencegah kemalingan, karena ketika
maling mau mencuri, tiba-tiba dari dalam rumah terdegar suara “ghuk.. ghuk.. ghuk..”, suara orang batuk-batuk sehingga si maling nggak jadi nyuri. “ni orang kok nggak tidur-tidur ya.. kapan saya menyurinya?”. Akhirnya si pencuri mengurungkan
niat buruknya.
he he he
- Nggak bisa dikejar anjing. Mengapa? Karena ketika anjing ngejar, baru 20 langkah orang yang terbiasa merokok sudah merunduk. Dikirain
anjing “Wah, dia mau ambil batu nih.
Aku harus segera kabuuuuuuur!”. Padahal merunduknya itu karena
kehabisan nafas, nafasnya ngos ngosan.
He he he
- Nggak bisa tua. Mengapa? Karena masih muda udah wafat duluan disebabkan kesehatannya memburuk gara-gara rokok.
He he he
Cerita diatas mamang fiktif, tapi
itulah adanya. Sudahlah, percaya sama saya kalok merokok itu banyak mudhorot dari pada manfaatnya. Bahkan, dalam kesehatan diinformasikan bahwa Ibu hamil yang menjadi
perokok pasif (hanya menghirup asapnya rokok) dapat mengakibatkan melemahnya
saraf si bayi dalam kandungan. Nah lo...
untuk para lelaki yang ingin memiliki keturunan cerdas, sholih dan sholihah,
bahkan yang hafidz Qur’an, mulai sekarang jauhi rokok. Siap? Ini serius. Dan untuk
wanita yang ingin memiliki keturunan yang baik, cerdas, sholih, sholihah dan
banyak anak (he he he) harus selektif memilih suami dan siapkan diri dengan
berolahraga plus bekal ilmu menjadi ibu rumah tangga. “Masih lama mas?” kalok
belum punya planning kesana, minimal jaga diri dan perbaiki diri.
“Dialah Allah SWT yang menciptakan
kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban” (QS. Ar-ruum:54)
“kita boleh disimpang jalan, tetapi jangan salah jalan”
Sumber : Buku "Agar Sekolah Enggak Jadi Musibah" Derit VIkiyono (2014)
Posting Komentar untuk "Pelajar disimpang jalan"
Terimakasih...