Sinopsis persembahan Buku Agar sekolah nggak jadi musibah
Sinopsis persembahan Buku Agar sekolah nggak jadi musibah
Yth.
Pelajar dimanapun sahabat berada
Saya
Derit Vikiyono adalah manusia biasa. Saya dilahirkan dari rahim seorang ibu,
diciptakan oleh yang Maha Kuasa, dibesarkan di Indonesia, dan sahabat pun tak
jauh berbeda dengan saya. Mungkin hanya beda usia. Saya yang lebih muda, atau sahabat yang lebih tua.J.
Maksud saya, saya lahir lebih dulu daripada sahabat.
Jika
sahabat lebih tua dari saya, bersyukurlah.
Sesungguhnya sahabat tidak lebih tua dan hanya lahir lebih awal dari saya. Right? Jika sahabat lebih muda dari
saya, bersyukurlah karena sahabat bisa menjadi orang yang lebih SUPER daripada
saya. (walaupun sebenarnya saya juga masih belajar, he 3x).
Langsung
saja, buku ini diharapkan mampu menjadikan pembaca :
-
Meluruskan kembali niat
dalam bersekolah
-
Mermotivasi untuk lebih
serius dalam bersekolah
-
Termotivasi untuk
menggapai memiliki mimpi dan meraihnya
-
Termotivasi untuk
menjadi pribadi bermanfaat
-
Termotivasi untuk
memanfaatkan kesempatan dalam bersekolah
-
Termotivasi untuk jujur
dalam menilai diri sendiri
-
Termotivasi untuk
menjaga diri dari pergaulan yang negatif
-
Termotivasi untuk
memberikan yang terbaik bagi, Orangtua, Agama, Bangsa Dan Negara
-
Termotivasi untuk
bergerak memperbaiki diri
Dengan
demikian diharapkan pembaca mampu memotivasi dirinya sendiri untuk mengukir
prestasi tanpa menunggu motivasi dari oranglain. Karena disadari atau tidak,
motivasi terhebat adalah motivasi yang tumbuh dari diri sendiri.
Sebab musabaab lahirnya buku ini
sebenarnya sangat simpel. Terinspirasi dari kejadian-kejadian nyata disekitar
saya, yang mana ada beberapa pelajar yang nggak jelas jalan hidupnya, sukanya
hura-hura, bahkan pakai narkoba. Nggak cuman itu, yang pendiam pun ikut-ikutan,
dilecehkan. “Nggak gaul kalau nggak hura-hura” kata sebagian temannya. Hidupnya
bak balon udara. Mudah diombang-ambingkan kesana kemari. Wal hasil GJ, alias
Gak Jelas. Harapannya nggak gitu. Negara kit butuh para pendobrak yang mampu
menjadi bagian dari solusi. Right? Kita juga butuh spesialis yang pakar di
bidang tertentu untuk memajukan Indonesia dengan penemuannya. Dan generasi
cemerlang itu kami harapkan hadir dari pembaca buku ini.
Ohya, ada juga fenomena yang miris. Ada juga yang terlibat zina. Rasa malu dilupaka
atau kayaknya udah nggak ada. Di temat-tempat wisata, tidak sedikit pelajar
berdua-dua. Bukannya apa-apa, namun sebagai bagian dari generasi bangsa,
tergugah untuk ikut mengambil bagian sebagai solusi permasalahan bangsa. Bisa jadi
sahabat kita
yang seperti itu karena mereka tidak tahu dan hanya ikut-ikutan.
Maka dari itu, mari bersama-sama kita belajar untuk cinta kepada bangsa kita dengan menjadi generasi yang peduli
terhadap diri sendiri dan bangsanya karena masa depan Indonesia ada di
pundak kita sekalian.
Buku
ini terdiri dari 4 bab. Bab pertama saya beri judul “Pelajar?”. Bab ini berisi
tentang bagaimana kondisi pelajar saat ini? Lalu mencoba mengajak remaja saat
ini untuk berubah menjadi bagian dari solusi dan mengajak berlogika bahwa hidup
ini adalah pilihan.
Bab
dua, penulis mencoba memberikan solusi agar pelajar
tak salah dalam mensikapi kondisi remaja saat ini. “who am i?”, pelajar harus
mulai tahu, siapa dirinya. Karena kesuksesan akan diperoleh bagi siapa saja
yang mengetahui siapa dirinya, darimana ia datang dan untuk apa ia diciptakan
serta kemana ia akan dikembalikan. Di sini saya juga sajikan tentang potensi
diri dengan harapan pembaca mengetahui apa potensi dirinya.
Setelah
tahu siapa dirinya, maka selanjutnya di bab ke tiga
saya berikan penguatan tentang keberkahan dan masa depan, sehingga judulnya di
bab ke empat ini “sekolah berkah, masa depan cerah”. Di sini ada 5 poin yang
saya sampaikan yaitu syukur, do’a, orang tua, teman, waktu dan impian. Saya
mendorong pembaca untuk memiliki impian, karena seperti yang kita ketahui,
akhir-akhir ini pelajar enggan untuk memiliki kemauan dan impian.
Bab
terakhir yaitu bab ke empat, penulis mencoba
memberikan motivasi agar pelajar terus berusaha menjadi yang terbaik, terus
berbuat sampai tamat, terus melangkah tak kenal lelah, terus berlari hingga kaki
menginjakkan di surgaNya. Saya mencoba memberikan sentuhan bahwa sebenarnya
keberadaan kita di dunia ini penting. Bahkan Negara kita pun sedang membutuhkan
diri kita. Peran kita terhadap Negara ini luar biasa, maka sudah sepatutnya kita
menjadikan diri kita generasi yang tangguh untuk membangun negeri ini.
Demikianlah
keempat bab dalam buku “agar sekolah nggak jadi musibah”, sebuah buku sederhana
yang juga berisi pengalaman menarik penulisnya. Silahkan
dibaca kelembar demi lembar, pembaca akan merasakan adanya getaran semangat
yang luar biasa.
Terakhir,
buku ini sangat cocok dibaca oleh pelajar SMP dan SMA pun mahasiswa yang sedang
gundah gulana, ingin menemukan jatidirinya dan yang ingin mengubaha dirinya
menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat dan memberikan keberkahan untuk kita
semua. Aamiin.
Posting Komentar untuk "Sinopsis persembahan Buku Agar sekolah nggak jadi musibah"
Terimakasih...