Analisis kritis masadepan Indonesia Pasca pemilu presiden 2014
Analisis kritis masadepan Indonesia Pasca pemilu presiden 2014
Oleh
Derit Vikiyono [1]
“Indonesia
adalah Negara yang ideologinya tidak jelas, sehingga bung Karno pernah berkata
bahwa Panca sila itu seperti botol kosong yang bisa diisi apa saja. Jika diisi
dengan air putih maka menjadi putih, jika diisi air kerum maka menjadi keruh”
Kata Bpk Matri Agung[2]
Beberapa
tahun yang lalu sangat menarik sekali perbincangan tentang ideologi, khususnya
di Indonesia, namun saat ini mulai ada kecenderungan bahwa pembahasan ideology
ini mulai tidak ngetrend. Memang jika
dilihat dari beberapa Negara yang ada saat ini sebenarnya sedang terjadi
kolaborasi atau percampuran ideology dalam pengelolaan Negara, sebagai contoh
Negara cina. Cina merupakan Negara yang berideologi komunisme, namun dalam hal
ekonomi kini mereka menganut ekonomi capital. Sangat bertolak belakang. Dan
inilah kenyataan yang terjadi. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia
sebagai Negara yang menurut Andriyana, ketua PP KAMMI Periode 2013-2015
mengatakan bahwa saat ini Indonesia belum jelas terhadap apa yang menjadi dasar
ideologinya. Ini sejalan dengan pernyataan Soekarno bahwa memang Indonesia ini
seperti botol kosong yang dapat diisi oleh apapun. Jika kita cermati, Negara
kita ini dulu pernah menganut presidensil yang terpusat sehingga kekuasaan
terbesarnya berada ditangan presiden yang kemudian ini berpindah kala terjadi
reformasi 1998. Memang kekuasaan tertinggi ditangan presiden itu ada baik dan
buruknya, namun kemudian yangterjadi adalah presiden terpilih ingin mengukuhkan
dirinya untuk menjabat selamanya. Maka diera reformasi ini ada tuntutan
tuntutan untuk mengamandemen undang-undang.
Terjadinya
reformasi 98 membawa era baru dalam perpolitikan Indonesia yang ditandai dengan
adanya tuntutan reformasi yang berisi diantaranya enam (6) tuntutan yang sangat
popular yaitu 1)amandemen UUD 1945, 2) penghapusan dwifungsi abri, 3)penegakan
hokum, HAM, dan pemberantasan KKN, 4)Otonomi Daerah, 5)Kebebasan Pers, dan 6)
Mewujudkan kehidupan demokratis[3].
Delapan belas tahun setelah reformasi ternyata enam tuntutan itu telah
melahirkan Undang-Undang baru. Jadi dapat dikatakan bahwa produk undang-undang
saat ini merupakan hasil dari produk reformasi.
Lalu
bagaimana kaitannya ideologi, produk undang-undang dan pemilihan presiden tahun
2014 ini? untuk mengupasnya maka perlu analisa 1)kondisi perpolitikan dalam
negeri saat ini, dan 2) kepentingan dibaik pilpres 2014. Dua hal ini akan
menjadi acuan dalam kita menentukan seperti apa prediksi masadepan Indonesi
pasca Pilpres 2014.
Pertama,
kondisi perpolitikan dalam negeri. Menurut penulis, kondisi pemerintahan saat
ini sangat tidak sehat. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dualism jabatan
seorang presiden yang juga menjabat sebagi ketua Partai. Ini jelas sangat tidak
sehat sebagai Negara demokrasi dimana tugas presiden itu berat dan kemudian
ditambah lagi dengan beban untuk mengurusi partai. Terlebih menjelang pemilu
yang merupakan panggung luarbiasa untuk beradu antar partai. Seolah Negara ini
dipandang sebelah mata oleh presiden.
Selain
itu, dapat kita lihat dimana sekarang terjadi dualism lembaga KPK yang
mengeksekusi tugas polisi. Seperti yang kita pahami bersama bahwa polisi adalah
lembaga penegak hokum, sedangkan sekarang ini adalagi KPK yang gajinya
10kalilipat dari seorang Mahkamah Agung. Lembaga yang dibuat dengan maksud agar
penegak hokum tidak menyalahgunakan haknya dan tidak terjadi penyimpangan dalam
menggunakan uang Negara ini seolah telah berubah menjadi lembaga penegak hokum
tersendiri. Ini membuat Negara ini semakin tidak sehat.
Tarik
ulur partai dalam mengusung pasangan calonnya juga menjadi dinamika tersendiri
dalam perpolitikan saat ini. Dan saa ini yang terjadi masing-masing calon
mengusung kandidat yang hamper semuanya memanfaatkan media sebagai sarana
membentuk opini dan promosi.
Angka
golput yang masih cukup tinggi. Menurut kompas.com, dalam pilpres 2009 jumlah
warga yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 29,0059 persen[4].
Dan menurut Adrinof Chiyago angka golput ini masih mungkin meningkat. Maka disinilah pentingnya peran KAMMI dalam
memberikan edukasi terhadap masyarakat. Seperti apa bentuknya? Bentuk
konkritnya bisa melalui media radio, Koran, elektronik dan cetak dengan narasi
yang menarik dan jelas.
Kedua,
kepentingan dibalik pilpres 2014. Jika diamati maka sebenarnya saat ini
Indonesia hampir memasuki masa transisi yang sempurna karena produk orde baru
hampir-hampir taka ada lagi yang akan memajukan diri sebagai anggota eksekutif.
Siapa saja kandidatnya? Menurut saya kahalak sudah tahu, meskipun beberapa ada
yang belum mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil prsiden secara resmi
seperti Jokowi, dahlan iskan, Gita Iryawan dan Aburizal Bakrie.
Kepentingan
seperti apa yang ada dalam pilpres 2014 ini? menurut pengamatan KAMMI dalam
dauroh marhalah 3 di Jawa Tengah, maka ada 4 kepentingan di negeri ini yaitu
1)kepentingan asing, 2)Kristen China dan 3)Islam. Anis matta, Ahmad Heryawan,
dan kandidat lain yang berasal dari partai islam dapat dikategorikan sebagai representasi islam. Sedangkan untuk
kepentingan kekuatan asing lebih condong kepada partai Dmokrat, Hanura, Golkar
dan Gerindra (prabowo). Sedangkan untuk Kristen china yaitu jokowi.
Tiga
kepentingan ini akan bertarung dahsyat dipemilu 2014 ini. lalu apa yang akan
terjadi jika salah satu diantara ketiganya memimpin? Kristen china yang
direpresentasikan oleh jokowi mengundang banyak kecaman karena dibalik jokowi
ini ada konglomerat anggota Arkansas connection yang telah memberikan biaya
banyak untuk pencitraan jokowi. “Jokowi adalah boneka dari etnis china”,
begitulah kurang-lebih kata triomacan2000. Ini sangat berbahaya dan sudah
barang tentu seperti yang kita pahami bersama bahwa perang dizaman post
modernisasi ini adalah perang opini dan perang akuisisi Negara. Jika Negara
sudah direbut oleh orang yang bukan pribumi, maka sudah barang tentu kebijakan
dimanfaatkan dan dikeruk habis oleh
konglomerat tersebut. Dan itulah kekhawatiran jika jokowi naik menjadi
presiden.
Lalu
bagaimana peran KAMMI? Sebagai gerakan mahasiswa yang ekstra parlementer maka KAMMI
harus tegas untuk melakukan advokasi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah
dan bahkan KAMMI juga harus ikut melakukan preseure terhadap kebijakan yang
akan ditelorkan oleh pemerintah.
Selain
ancaman dari etnis cina[5],
Indonesia juga mendapat ancaman dari pihak asing, sebut saja amerika.
Kepentingan-kepentingan amerika sudah mulai ditawarkan kepada para pasangan
calon yang tentunya itu menggunakan deal-dealan tertentu. Dan sudah barang
tentu ini sangat berbahaya. Ekploitasi sumberdaya alam melalui modal asing
ternyata menjadi salah satu agenda luarbiasa untuk menjajah Indonesia. Maka
jika asing dapat mengukuhkan kedudukannya dinegeri ini dan juga dapat membuka
eksploitasi baru maka semakin hancurlah negeri ini. Kepemimpinan militer juga
menjadi isu penting bahwa jika militer menguasai Indonesia maka sudah barang
tentu ini semakin merusak Indonesia.
Maka
sikap KAMMI jika pnguasa yang berpihak pada asing ini memimpin maka saya kira
peran KAMMI harus tetap sama yaitu sebagai lembaga yang mengkritisi pemerintah, mempreseure dan
juga mengadvokasi progam-program pemerintah.
Kelompok
islam sebagai penduduk terbesar dinegeri ini sangat diharapkan mampu memberikan
kontribusi konkrit untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Jika islam
memimpim darimanapun partainya maka diharapkan ini bisa mencegah dari
pihak-pihak asing yang mencoba membodohi bangsa ini. maka disini dibutuhkan
figuyangkuat untuk menjadi pelawan arus kebathilan.
Jika
islam ini yang memimpin maka peran KAMMI adalah sebagai kolaborator pemerintah
untuk menyelesaikan problematika masyarakat. Dan inilah harapan kita bersama.
Tak hanya itu, KAMMI juga dapat menjadi pengawal program-program pemerintah
serta memastikan bahwa program-program itu sesuai sasaran dan tidak
diselewengkan.
Menurut
saya tiga poros tadi adalah hal penting yang harus diantisipasi oleh kader
KAMMI. Maka seruan untuk menjadi pemilih cerdas agaknya perlu untuk dijadikan
sebgai program yang wajib bagi setiap KAMDA.
Di
tahun pasca pilpres ada kekhawatiran dari beberapa pihak salah satunya DPR
terhadap KPK karena KPK ini rawan untuk diselewengkan sebagai lembaga polisi
yang memiliki hak penuh menangkap siapa saja dan menodongkan dana jika ingin
kasus tak terbongkar. Wallahualam… semoga anggota KPK masih diberikan hati dan
pikiran agar tidak menggunakan wewenangnya dengan semaunya sendiri.
Terakhir, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai warga negara indonesia? Jika menengok dari penjabaran diatas, maka semuanya tergantung pada diri kita, maka dar itu mari menjadi pemilih cerdas dan ikut mensukseskan Pemilu 2014 untuk Indonesia. Saya, anda, mereka dan semua adalah pewaris negeri ini. mari Peduli untuk Indonesia yang lebih adil, sejahtera dan bermartabat. Wallahualam…
[1]
Ketua PD KAMMI Ponorogo, Mahasiswa Pasca Sarjana UNS Surakarta angkatan 2013
[2]
Disampaikan dalam materi Dauroh Marhalah III KAMMI Wilayah Jawa Tengah tgl 7
Februari 2014
[3]
Dalam buku MPR RI : Bahan Tayang Materi Sosialisasi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan ketetapan MPR RI Hal. 2 yang diterbitkan oleh
Sekretariat Jendral MPR RI 2013
[4]
Dani Prabowo. Angka Golput diprediksi
naik. http://nasional.kompas.com/read/2013/04/28/14190415/Angka.Golput.Diprediksi.Naik
diakses tgl 9 Februari 2014 Pukul 02.00 WIB
Artikel yang sangat menarik. Terima kasih informasi yang sudah diberikan.
BalasHapusSaya juga mempunyai link berita terkini yang mungkin bermanfaat.
Silahkan kunjungi Berita Terkini Universitas Gunadarma