Keorganisasian
Banyak orang yang tertantang untuk
berorganisasi. Namun tidak sedikit juga yang merasa bahwa organisasi itu tidak
penting dan hanya membuang-buang waktu saja. Bagi seorang aktifis,
berorganisasi justru menjadi sarana paling bagus untuk memanfaatkan waktu. Tak
hanya itu, ternyata berorganisasi juga dapat meningkatkan mutu SDM anggotanya.
Bukankah Negara sejatinya adalah sebuah organisasi? Sehingga warga Negara yang
baik adalah warga Negara yang menjadi anggota organisasi Negara yang baik.
Right?
Ngomong ngomong tentang organisasi, dalam
artikel ini saya tidak akan menjabarkan terlalu panjang atau bahkan
membanding-bandingkan antara aktifis dan pasifis, antara yang suka
berorganisasi dan yang tidak suka berorganisasi. Hanya saja pesan saya, jika
ingin menambah pengalaman ikutilah organisasi. Begitu.
Sesuai dengan judul, disini kita akan
membahas tentang keorganisasian, khususnya tentang komponen-komponen
organisasi. Diharapkan dengan memahami komponen ini maka kita bisa.
Berdasarkan literature yang pernah saya baca,
dalam buku “The Theory and Management of
System“ karya Richard A. Johnson, Fremot E. Kast dan James menjelaskan
bahwa ada 4 komponen organisasi yaitu 1)Goal-Oriented,
orang-orang bekerja dengan tujuan tertentu, 2)Psychosocial System, mereka bekerja dalam kelompok 3)Technical System, mereka menggunakan
pengetahuan dan hal-hal teknis, dan 4)An
Integration of structured activities, mereka mengkoordinasikan kerja
mereka.
Pertama, goal-oriented. Sebuah organisasi haruslah memiliki tujuan yang
jelas. Tujuan ini biasanya termuat dalam visi. visi inilah yang dijadikan
sebagai acuan sebelum menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Visi biasnya berisi gambaran secara
umum, sederhana, simple dan mudah diingat. Visi yang terlalu berbelit dan rumit
serta sulit diingat biasanya akan menimbulkan ketidak harmonisan. Bahkan bisa
jadi organisasi itu keluar dari tujuan yang ingin dicapai.
Visi terkadang juga bersifat filosifis,
gambaran umum, namun visi yang bagus adalah visi yang memberikan tujuan konkrit
seperti apa organisasi itu dimasa depan. Hal apa yang ingin dilahirkan oleh
organisasi itu. Kalau bisa visi ini seidelais mungkin. Sebaik mungkin karena
itu tujuan akhir dari organisasi.
Hal yang tidak kalah penting adalah
kepahaman anggota terkait visi. Jika visi itu mudah simple dan sederhana maka
setiap anggota pun akan mudah memahaminya. Mengapa anggota perlu memahami visi
ini?
Ibarat mobil mau berjalan, maka tujuan
dari mobil itu harus jelas, terkhusus untuk sopirnya. Sopir harus paham kemana
mobil diarahkan. Di sini sopir diibaratkan sebagai ketua. Maka ketua organisasi
itu harus paham, mau dibawa kemana organisasi yang ia pimpin. Diarahkan kemana.
Dan tak hanya ketua yang harus paham, semua anggota pun juga wajib mengetahui
tujuan organisasi. Ibarat mobil tadi, bisa-bisa mobil tidak jadi berjalan
gara-gara penumpang dan sopirnya selisih paham sehingga yang terjadi hanya
debat terus dan tidak pernah ada titik temu untuk menentukan tujuan. Ini akan
sangat merugikan organisasi.
Terkait dengan kefahaman, Hasan Al-Banna
memasukkan al-fahmu (kefahaman) menjadi syarat utama seorang anggota Ikhwanul
Muslimin. Ini menandakan bahwa kefahaman itu sangat peenting, karena orang yang
tidak faham biasanya akan berat untuk memajukan organisasi atau justru akan membuat
keonaran dalam organisasi. Jadi, sebuah organisasi harus 1)memiliki tujuan yang
jelas dan 2)tujuan itu dipahami oleh setiap anggotanya.
Kedua, Psychosocial System. Mereka bekerja dalam kelompok. Disamping
memiliki tujuan, sebuah organisasi haruslah terdiri dari beberapa orang yang
berkelompok. Berarti orang-orang ini bersama-sama dengan tujuan yang sama untuk
merealisasikan apa yang menjadi keinginan mereka. Jadi, organisasi haruslah
beranggotakan beberapa orang. Jika satu orang saja, itu namanya bukan
organisasi.
Ketiga, Technical System yang artinya sebuah organisasi haruslah memiliki
konsep dan hal teknis untuk dilakukan. Bukan sekedar berilmu namun juga sampai
tataran teknis. Bahkan sampai sedetail mungkin, sehingga siste tidak akan
terjadi tumpang tindih. Maka organisasi perlu di design sedemikian rupa
sehingga system yang bersifat teknis dapat dipahami dan diaplikasikan oleh
setiap anggota.
Keempat, An Integration of structured activities artinya sebuah organisasi
harus mampu bekerja sama antar anggotanya. Setiap anggota harus mampu
memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Yang jelas,
kerja-kerja dari masing-masing anggota ini harus dikoordinasikan agar saling
bersinergi. Disinilah pentingnya sebuah organisasi dan biasanya organisasi akan
banya bersinggungan antar anggota kalau sudah menyangkut tugas dan wewenang
dari masing-masing anggota organisasi. Maka solusinya adalah 1. Memahamkan
setiap anggota, 2.menempatkan anggota sesuai dengan kecenderungannya, dan 3.memastikan
bahwa apa yang akan dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
struktur organisasi yang telah dirancang.
Dengan demikian, keempat komponen ini
harus menjadi acuan penting agar orgnisasi dapat berjalan dengan dinamis dan
progressif.
Posting Komentar untuk "Keorganisasian"
Terimakasih...