Sosok Mas’ul KAMDA Madiun Raya 2013-2014
Berbicara
tentang pemimpin memang tidak mudah,bahkan sangat rumit. Sosok ideal itu sulit
ditemukan. Kalaupun ada, seringkali ia merasa tidak mampu untuk mengemban
amanah. Kalaupun ada, seringkali ia berkecil hati dan menganggap dirinya tidak
mampu. OK, menurut saya ini wajar. Saya pun juga demikian, kalok diberi amanah
seringkali merasa tidak mampu. Tapi, gimana lagi? Sudah ditunjuk ya harus
“MAU”.
Apa yang
saya sampaikan di paragraf pertama diatas tidak serta merta karena saya juga
merasakannya, melainkan ini merupakan hasil dari diskusi dalam beberapa tatap
muka dengan para calon kandididat mas’ul KAMDA Madiun, 100% mereka mengatakan
tidak sanggup. “wow..”. alasannya?
Sama dengan yang diparagraf pertama artikel ini.
“Tidak setiap orang mau menjadi pemimpin,
tetapi setiap orang adalah pemimpin”. setiap
orang adalah pemimpin dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinan kita, namun tidak semua orang mau menyadari akan kepemimpinannya.
Maka dari itu, perlu ada dorongan dosis tinggi bagi calon mas’ul KAMDA,
sehingga siapapun nanti yang terpilih bisa “legowo”
dan “maksimal” mengemban amanah. Right? Inilah saran saya untuk mas’ul KAMDA
Madiun Raya periode kedepan, 1)amanah tidak boleh diminta, tapi jika diberi
harus siap, 2)mas’ul KAMDA tidak
sendiri, dan 3)justru disinilah tempat belajar agar kita semakin hebat.
Pertama,
amanah tidak boleh diminta, tapi jika diberi harus siap. Yang memiih kita bukan
diri kita sendiri, tetapi jama’ah, jadi? Harus siap. Siap ndak siap harus siap,
karena itu amanah. Saya yakin siapapun yang terpilih adalah kader yang dianggap
siap untuk memimpin KAMDA Madiun periode mendatang. Yang diPilih adalah kader
terbaik.
Saya yakin
kita semua sudah paham bahwa amanah itu tidak wajar untuk diminta, namun jika
diberi harus siap sedia. Kita sudah sering ditegaskan dan dipahamkan oleh
murobbi kita. jadi? Jika nanti terpilih, maka terimalah dengan lapang dada.
Ingat, tidak ada kejadian yang tiba-tiba di dunia ini tanpa seizin Allah SWT,
kalaupun ada yang terpilih maka sebenarnya itu tidak lepas dari skenario Allah
SWT. Jika kita merasa belum kuat, mungkin justru dari itu kita diberi amanah
agar kita menjadi kuat. Ok?
Kedua,
mas’ul KAMDA tidak sendiri. Dibikin
santai saja. Jika terpilih ndak papa. Jalani dan nikmati. Kita tidak sendiri.
Saya yakin yang tidak terpilihpun akan tetap berperan penuh mendukung ketua
KAMDA. KAMMI sudah terbiasa dengan “The Winning Team” bukan “The Winning
Person”. KAMMI bekerja dalam Tim. Bersama-sama insyaallah lebih ringan.
Ketiga,
justru disinilah tempat belajar agar kita semakin hebat. Intinya, pelaut hebat
tidak lahir dari lautan yang tenang. Pelaut yang hebat justru lahir dari
besarnya gelombang ombak dan dahsyatnya badai lautan. Jadi? Think different,
cobalah berpikir berbeda. Memang yang berbeda itu belum tentu baik, namun yang
baik itu biasanya berbeda. Disaat yang lain menganggap bahwa amanah itu berat,
justru karena berat itulah kita harus berani tertantang untuk mengemban amanah.
Pokoknya
begitu, afwan kalok penjabarannya kurang sempurna karena ni ane sedang
disibukkan oleh tetangga untuk mengurusi pendaftaran calon pemimpin 2014.
Semoga menginspirasi dan membuat kader Madiun Semakin tambah BERSEMANGAT untuk
memajukan Madiun dan sekitarnya.
Terakhir
untuk artikel ini, jika kita tidak menciptakan sejarah, maka kita akan
diciptakan sejarah. Jika kita tidak bermimpi maka kita akan menjadi bagian dari
mimpi orang lain.
Wallahualam...
18/04/2013. (Refresh dengan menulis disela-sela
kesibukan input data yg hrus selesai sore ini)
Posting Komentar untuk "Sosok Mas’ul KAMDA Madiun Raya 2013-2014"
Terimakasih...