Keyakinan akan Perintah Allah
Keyakinan sama dengan iman. Orang yang
beriman adalah mereka yang meyakini sesuatu yang Maha Luarbiasa yaitu Allah
SWT. Dibalik dirinya ada kekuatan dahsyat yang selalu memberikan pertolongan
kepada siapa saja yang mengimaninya.
Nabi Musa As, dikejar-kejar Fir’aun dan
bala tentaranya. Karena imanlah beliau diberikan pertolongan menyebrangi
lautan. Begitu juga dengan siti hajar dan ismail. Ketika dia ditinggal
ditengah-tengah padang pasir oleh suaminya, Hajar bertanya “Apakah ini perintah
Allah?”, Ibrahimpun menjawab “Iya”. “Jika memang demikian, Allah SWT tidak akan
menyia-nyiakan kami” Sahut Hajar, Seorang istri yang beriman.
Nah, karena imanlah Hajar dan Ismail
menemukan mata air yang tak pernah kering hingga sekarang yaitu mata air
Zam-Zam. Mengapa demikian? Ini dikarenakan iman, keyakinan.
Dalam sebuah kajian, seorang profesor
pernah berpesan “Apapun yang ALLAH SWT perintahkan, pasti ALLAH SWT akan
berikan jalan dan ALLAH SWT akan mencukupi segala yang kita butuhkan asalkan
kita yakin, mau dan terus berusaha”. Kemudian profesor itu melanjutkan kisah
hidupnya. Kurang lebih seperti ini.
Beliau menlanjutkan S1 dengan menjual
sepeda kesayangannya. Disemester 6 beliau menikah. Setelah itu beliau lanjut
S2. Selesai S3 mendapat beasiswa S3. Lalu? Pelajaran yang menarik adalah,
ketika beliau sudah amat sangat ingin melanjutkan sekolah, seolah selalu ada
jalan keluar untuknya, meskipun jalan itu juga perlu usaha. Intinya karena
keimanan bahwa Allah SWT tak akan menyia-nyiakan hambanya lah yang menjadikan
sang profesor terus bersekolah. Bukankah menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi
setiap muslim? Inikan perintah Allah bukan? Sehingga profesor yakin, allah akan
selalu memberikan jalan keluar. Dan hasilnya? Alhamdulillah beliau bisa sampai
profesor.
Begitu juga dengan menikah? Inikan
perintah Allah SWT. Iya kan? Jadi? Harus yakin. Yang semester 4 kuliah menikah
saja bisa, apalagi yang sudah semester atas atau bahkan yang sudah lulus. Pasti
lebih bisa. Hanya saja perlu yang namanya persiapan dan kesiapan. “momentum
bisa datang kapan saja, tinggal kita mempunyai kesiapan dan persiapan atau
tidak?” nah itu pertanyaannya. Yang ingin menikah? Saya pikir anda lebih paham
hukum menikah. Ada yang wajib, haram, sunnah dan mubah. Jika memang kondisi
sudah mewajibkan lebih baik disegerakan, iyakan? Daripada pacaran mengumbar
nafsu, hm... udahlah nanti kepanjangan pembahasannya. Intinya apa yang Allah
perintahkan pasti Allah telah menyiapkan jalan kemudahan. Percaya? Buktikan...
siap? Innallaha Ma’ana, Allah bersama
kita... J
Posting Komentar untuk "Keyakinan akan Perintah Allah"
Terimakasih...