Learn From The Head Master Of MAN 1 Ponorogo
Hari ini (31 Maret 2013) alhamdulillah...
saya bisa hadir di forum OSIS MAN 1 Ponorogo. berbagi semangat dan motivasi
bersama mereka, calon-calon pemimpin masa depan Indonesia.
![]() |
Bersama Bapak Kepala Sekolah MAN 1 Ponorogo |
Diawal tahun ini, saya juga mengisi
di OSIS SMKN 1 Jenangan Ponorogo. forum yang sama dengan peserta yang berbeda. Namun
di sini saya tidak ingin membandingkan keduanya, karena memang keduanya
memiliki karakter yang berbeda. MAN cenderung bernuansa islami, sedangkan SMK
cenderung bernuansa skill. Namun demikian, ada hal menarik saat kepala sekolah
MAN 1 memberikan sambutan di diklat hari ini. Apa saja inspirasi itu? Berikut
yang bisa saya rekam di kepala saya. Semoga bermanfaat.
Pertama, Bapak kepala sekolah MAN 1
Ponorogo (Menjabat belum ada 2 Tahun) membuat gebrakan baru yaitu dengan
membuka semacam Lembaga Pelatihan Kerja. Sehingga anak-anak yang Lulus dari
MAN1 memiliki skill setara pendidikan informal D1. Ini satu tatunya di Ponorogo
lho...
Dari langkah bapak kepala sekolah
ini, saya melihat ada visi yang jelas. Maka saya sebut beliau termasuk pemimpin
yang visioner. Memiliki kemauan tinggi untuk mengembangkan lembaga. Siapa saja,
menurut saya penting memiliki visi yang jelas meskipun visi itu hanya untuk
jangka waktu tertentu. Misal 1 tahun (OSIS) atau 5 tahun (Bupati).
Jadi, kata kunci pertama adalah
visioner. Rasulullah SAW adalah pemimpin yang visioner. Memiliki visi yang
jelas yaitu menjadikan islam seluruh dunia. Membebaskan manusia dari belenggu
hawa nafsu. dan akhirnya, sejarah membuktikan bahwa kehilafahan adalah sebuah
imperium terbesar sepanjang sejarah dunia, bahkan mengalahkan romawi dan
konstantinopel.
Kedua, miliu menentukan suksesmu. Saya
sangat amat setuju, mengapa? Karen memang lingkunganlah yang banyak berperan
mempengaruhi kebiasaan kita, sedangkan kebiasaan mempengaruhi hidup kita, dan
hidup mempengaruhi nasib kita. jadi? Miliu yang baik akan melahirkan nasib yang
baik.
Beliau memberikan ilustrasi, dulu
ketika beliau masih SMA, tepatnya SMAN 1 Ponorogo, miliu saat itu, jika ada
anak yang nilainya dibawah 8 akan merasa malu. Mengapa? Karena teman-temannya
akan bilang “Ya.. masak soal kayak gitu aja nggak bisa.”. kemudian keadaan ini
menantang anak yang nilainya dibawah 8, sehingga dia akan belajar lebih giat
agar bisa mendapat nilai 8.
Jadi kata kuncinya adalah miliu
(Lingkungan). Ilustrasi mudahnya, jika kita Masuk ke kandang singa, keluar akan
menjadi singa, masuk ke kandang ayam keluar akan seperti ayam. Lalu? Seperti apa
miliu kita saat ini? Negatif atau positif?
Ketiga, totalitas. Ternyata totalitas
memiliki nilai penting dalam hidup kita. saya percaya ini dan sayapun
menerapkannya. Kalok saya membahasakan totalitas dengan “Serius”. Segala sesuatu
jika ingin sukses harus diseriusi. Dunia telah membuktikan, indonesia merdeka
karena para tokoh saat itu serius untuk memerdekakan Indonesia, sehingga mereka
bahkan rela mengorbankan seluruh jiwa, raga dan hartanya.
Kita, sebagai generasi penerus
bangsa sudah selayaknya untuk serius dalam hal yang kita inginkan. Seriuslah...
seriuslah... seriuslah...
3 hal ini yang masih terekam di
kepala saya. Sengaja saya tulis agar kita bisa mengambil pelajaran darinya. Ohya,
masih ada satu lagi yaitu kemauan. Beliau sempat menyinggung kemauan. Pada intinya,
segala sesuatu dimulai dari kemauan. Sebagaimana kata-kata bijak menasihatkan “Dimana
ada KEMAUAN, disana ada JALAN. Jika tidak ada KEMAUAN, akan ada SERIBU Alasan.”
Semoga sukses untuk Keluarga besar MAN 1 Ponorogo...
![]() |
Tangan saya menunjukkan angka 3, Insyarat 3 pelajaran dari Bapak Kepala Sekolah |
Posting Komentar untuk "Learn From The Head Master Of MAN 1 Ponorogo"
Terimakasih...