Boleh percaya, Boleh tidak
TUlisan ini sengaja ane buat sebagai bagian dari dakwah. Maksudnya? Maksudnya tulisan ini ada hubungannya dengan dakwah dan semoga antum bisa mengambil hikmah dari setiap kata dan kalimat yang ane rangkai dalam artikel ini. Allahuakbar... (Takbir segala).
Saya mendapati fenomena yang sama dalam kehidupan nyata. Dimana banyak kader KAMMI yang justru tergerak hati tuk berkontribusi lebih dari semester siji atau awal ikut KAMMI. Hal ini terjadi di semester akhir. Menginjak semester 6,7,dan 8. Mengapa demikian? inilah yang coba saya jabarkan. Sabar ya, Semoga penjabaran saya dapat antum cerna. Aamiin...
Pertama, mungkin dikarenakan kader KAMMI semester akhir mulai berkurangnya amanah dakwah didalam kampus. Sehingga waktu luang mereka lebih banyak. dan sesuai dalil diparagraf kedua, bahwa benda yang cenderung aktif akan selalu aktif. Jadi mereka mencari kesibukan dengan mengAKTIF kan diri di organisasi KAMMI. Kalau dirata-rata layaknya kecepatan Motor, Kalau smester awal 40Km/Jam, maka semester akhir bisa 100Km/Jam. Semangatnya bisa dua kali lipat bahkan lebih.
Kedua, Berkuragnya beban mata kuliah disemester akhir, memaksa kader untuk mencari aktifitas -tentu saja untuk mengisi waktu luangnya-. Maka dia segera saja aktif di KAMMI, mumpung ada banyak waktu luang.
Dua alasan diatas sebenarnya hampir sama _Untuk Mengisi Waktu Luang_. Mungkin ada yang mau protes, "Aku nggak trima, aku semangat karena memang ingin berkntribusi untuk dakwah...". Bagus lah kalau itu alasan antum. Dan sayapun senang mendengarnya. Semoga semangat antum berkontribusi bisa benar-benar menghasilkan gebrakan baru yang diridhoi Allah Swt. Aamiin.
Maka dari itu, artikel ini saya beri judul "Boleh percaya, Boleh tidak" tapi jujur, 50% dari apa yang saya paparkan adalah apa yang saya alami. Supeh,,, Ane nggak boong. :-). So, bagi antum yang masih semester bawah, teruslah bersemangat. jangan kalah dengan yang semester atas, apalagi yang udah bertahun tahun -Alias menjadi tahun-tahunan- di Kammi, atau yang menjadi Bulan-bulanan -sudah berpuluh bulan di Kammi-. dan untuk kader semester pertengahan, pun semester akhir, teruslah bersemangat, luruskan niat, carilah bekal akhirat, cepat, tepat, akurat, dan insyaallah antum akan mendapat nikmat, dunia selamat, akhirat dapat. Aamiin.
Untuk mengakhiri artikel ini, saya punya ide dan gagasan bahwa hidup itu harus seimbang.Kata seorang teman, dulu ketika semester pertengahan saat banyak amanah menimpa dan semangat menggelora, asik berorganisasi... Sambil berjalan cepat, sahabat memberikan semangat dan motivasi. Seperti ini insyaallah :
Dakwah harus diutamakan, berorganisasi harus dinomorsatukan, namun ini tidak berarti bahwa akademik dinomorduakan. Pahamkan yang saya maksud? Alhamdulillah... Kuliah diprioritaskan, artinya sebagai kader dakwah, anda harus lulus tepat pada waktunya dan lulus tepat waktu. Murobbi ana pernah berpesan :
Terlepas dari siapa antum dan siapa saya, saya berpesan sekali lagi "SEIMBANG"lah dalam melangkah. Sepakat? Kader KAMMI IPK minimal 3.20, maksimal 4.00. Nah gitu dong. Iu baru kader hebat Fulla manfaat tuk dunia dan akhirat. Cepat. Tepat. Sekali lagi, dengan kata lain kader KAMMI harus bisa "Dakwah Optimis, Prestasi dinamis, Akhlak memikat, Ibadahnya mantab, ilmunya mumpuni".
Boleh percaya, Boleh tidak, tapi untuk topik yang barusaja saya sampaikan, anda harus percaya dan meyakini. Saat kontribusi dakwahantum baik, maka prestasi akademik pun akan lebih baik.
Akhirnya, semoga saya dan antum menjadikan dakwah sebagai jalan hidup, Islam sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an-Sunnah sebagai pegangan hidup, Rasulullah Saw sebagai teladan hidup dan Allah Swt sebagai Rab Yang kita sembah Yang Maha Hidup.
"Benda yang selalu bergerak akan cenderung terus bergerak" begitulah kata Pak Tung Desem Waringin. Biarpun saya belum menjadi pengusaha (Dengan banyak karyawan dan karyawati, ikhwan dan akhwat, heroawan dan herowati, bangsawan dan bangsawati... :-) ), minimal udah kenal lah dengan pak Tung Desem, pakar Motivator No.1 Di Indonesia.
Pertama, mungkin dikarenakan kader KAMMI semester akhir mulai berkurangnya amanah dakwah didalam kampus. Sehingga waktu luang mereka lebih banyak. dan sesuai dalil diparagraf kedua, bahwa benda yang cenderung aktif akan selalu aktif. Jadi mereka mencari kesibukan dengan mengAKTIF kan diri di organisasi KAMMI. Kalau dirata-rata layaknya kecepatan Motor, Kalau smester awal 40Km/Jam, maka semester akhir bisa 100Km/Jam. Semangatnya bisa dua kali lipat bahkan lebih.
Kedua, Berkuragnya beban mata kuliah disemester akhir, memaksa kader untuk mencari aktifitas -tentu saja untuk mengisi waktu luangnya-. Maka dia segera saja aktif di KAMMI, mumpung ada banyak waktu luang.
Dua alasan diatas sebenarnya hampir sama _Untuk Mengisi Waktu Luang_. Mungkin ada yang mau protes, "Aku nggak trima, aku semangat karena memang ingin berkntribusi untuk dakwah...". Bagus lah kalau itu alasan antum. Dan sayapun senang mendengarnya. Semoga semangat antum berkontribusi bisa benar-benar menghasilkan gebrakan baru yang diridhoi Allah Swt. Aamiin.
Maka dari itu, artikel ini saya beri judul "Boleh percaya, Boleh tidak" tapi jujur, 50% dari apa yang saya paparkan adalah apa yang saya alami. Supeh,,, Ane nggak boong. :-). So, bagi antum yang masih semester bawah, teruslah bersemangat. jangan kalah dengan yang semester atas, apalagi yang udah bertahun tahun -Alias menjadi tahun-tahunan- di Kammi, atau yang menjadi Bulan-bulanan -sudah berpuluh bulan di Kammi-. dan untuk kader semester pertengahan, pun semester akhir, teruslah bersemangat, luruskan niat, carilah bekal akhirat, cepat, tepat, akurat, dan insyaallah antum akan mendapat nikmat, dunia selamat, akhirat dapat. Aamiin.
Untuk mengakhiri artikel ini, saya punya ide dan gagasan bahwa hidup itu harus seimbang.Kata seorang teman, dulu ketika semester pertengahan saat banyak amanah menimpa dan semangat menggelora, asik berorganisasi... Sambil berjalan cepat, sahabat memberikan semangat dan motivasi. Seperti ini insyaallah :
"Utamakan dakwah, Prioritaskan Kuliah"
Dakwah harus diutamakan, berorganisasi harus dinomorsatukan, namun ini tidak berarti bahwa akademik dinomorduakan. Pahamkan yang saya maksud? Alhamdulillah... Kuliah diprioritaskan, artinya sebagai kader dakwah, anda harus lulus tepat pada waktunya dan lulus tepat waktu. Murobbi ana pernah berpesan :
"Kesuksesan antum dalam kuliah, adalah salah satu indikator kesuksesan dakwah"
Terlepas dari siapa antum dan siapa saya, saya berpesan sekali lagi "SEIMBANG"lah dalam melangkah. Sepakat? Kader KAMMI IPK minimal 3.20, maksimal 4.00. Nah gitu dong. Iu baru kader hebat Fulla manfaat tuk dunia dan akhirat. Cepat. Tepat. Sekali lagi, dengan kata lain kader KAMMI harus bisa "Dakwah Optimis, Prestasi dinamis, Akhlak memikat, Ibadahnya mantab, ilmunya mumpuni".
Boleh percaya, Boleh tidak, tapi untuk topik yang barusaja saya sampaikan, anda harus percaya dan meyakini. Saat kontribusi dakwahantum baik, maka prestasi akademik pun akan lebih baik.
Akhirnya, semoga saya dan antum menjadikan dakwah sebagai jalan hidup, Islam sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an-Sunnah sebagai pegangan hidup, Rasulullah Saw sebagai teladan hidup dan Allah Swt sebagai Rab Yang kita sembah Yang Maha Hidup.
"Kerenkan diri sejak dini dan sambutlah bidadari yang akan melesatkan diri tuk raih ridho illahi Allah Rabbul Izzati" Derit Vikiyono."Boleh percaya Boleh tidak"
Sepenuh hati mencintai
Derit Vikiyono
pesan yang terakhir, sungguh.....berasal dari hati
BalasHapus