Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia dan padi



Seringkali kita memakan nasi. Apakah kita pernah berpikir darimana nasi berawal? Adalah padi ditanam hingga menjadi nasi mengalami banyak proses dalam kurun waktu tertentu. Sahabat, mari kita coba berefleksi sejenak akan kehidupan kita ini. coba kita bandingkan diri kita dengan dan tanaman padi.
Manusia dan padi adalah sama-sama makhluk ciptaan ALLAH SWT. Suatu ketika padi ditanam. Begitu juga manusia, suatu ketika ia dilahirkan ke dunia. Awalnya manusia tidak bisa apa-apa, maka ALLAH SWT lah yang memproses melalui makhluk-makhluknya hingga ia mampu berjalan dan berlari. Begitu juga dengan padi. Setelah ditanam melalui makhluknya padi tumbuh berkembang hingga melahirkan banyak anak dan berbuah. Subhanallah...
Lambat laun, seiring bergantinya waktu, padipun semakin menua. Ada padi yang tumbuh subur menghasilkan buah yang banyak, namun ada juga padi yang hidupnya pas pasan tidak terlalu subur tapi tetap menghasilkan buah dan ada juga padi yang hampir mati tinggal akar dan batangnya. Dalam perjalanan hidup manusia sering kita menjumpai orang-orang seperti jenis-jenis padi diatas. Ada yang sukses, setres bahkan ada yang hidupnya tidak karuan. Itulah kebesaran ALLAH SWT yang menginspirasi kita agar kita dapat belajar banyak dari makhluk-makhlukNya.
Padi yang sudah tua pasti akan dipanen. Begitu juga manusia. Manusia pasti akan juga meninggalkan dunia ini dan akan memetik apa yang telah ia kerjakan selama di dunia.
sepanjang sejarah manusia, tidak ada satupun manusia yang mampu hidup sampai sekarang kecuali yang dikehendaki ALLAH SWT. Dan sudah pasti bahwa yang hidup pasti akan mati. Bayangkan, rata-rata ummat Rasulullah SAW umurnya 63 tahun. Sekarang umur kita berapa? Berarti tinggal dihitung saja, tinggal berapa sisa umur kita?
Padi pasti akan dipanen, namun buah dari hasil panen padi dapat ditanam kembali menjadi padi-padi yang baru dengan jumlah yang lebih banyak. Jika padi seperti itu, lalu seperti apa diri kita? Sudahkah kita lebih baik dari padi? Sudahkah kita peduli dengan lingkungan kita sehingga apabila kita meninggal kita akan tetap mendapatkan pahala lantaran banyak orang yang telah kita ajak untuk berbuat kebaikan? Jawaban itu ada dalam diri anda masing-masing.
Sahabat, tua itu pasti, tapi sukses itu pilihan. Menjadi tua itu pasti, tapi berjiwa muda dan selalu semangat untuk berkarya itu pilihan. Karena memang dunia menyediakan pilihan-pilihan yang harus kita pilih. Dan pilihan itulah yang akan menghantarkan kita apakah kita termasuk orang beruntung ataukah kita termasuk orang yang terperosok kedalam jurang neraka alias merugi. Semua ditentukan oleh pilihan kita hari ini, detik ini dan saat ini.
Dan mati itu pasti, tapi sukses itu pilihan. Karena setiap yang hidup akan mati kecuali yang Maha Hidup. Dan setiap kesuksesan itu pilihan dalam hidup. Mau atau tidak, siap atau tidak untuk memilih jalan kesuksesan tergantung dari diri kita.
Bersiaplah sahabat dengan segala resiko jika anda memilih jalan kesuksesan karena kesuksesan itu tidak akan terjadi tanpa perjuangan dan pengorbanan. Dan bersiaplah jika anda akan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat karena anda telah memilih jalan kesuksesan. Dan bersiaplah karena ALLAH SWT akan menguji siapa yang layak untuk menjadi sang juara dalam kompetisi dunia ini. semoga anda, saya dan mereka adalah orang-orang yang optimis, bersemangat dan pantang menyerah untuk terus istiqomah menapaki jalan kesuksesan ini. amin.
Dan semoga “mati itu pasti sukses itu pilihan” dapat menginspirasi hidup kita untuk terus bergerak berkarya dan berinvestasi dunia agar menuai kebahagiaan hingga akhiratNya. Amin.

Posting Komentar untuk "Manusia dan padi"