Dusta dalam Canda
1.
“Bila cinta di dusta
Hati Mulai
Gelisah”
Begitulah
kira-kira, jika cinta diberikan kepada siapa saja yang akhirnya dusta, serta tanpa
dasar yang kuat dan kokoh. Hasilnya penyesalan yang tak berujung, kesedihan dan
murung. Namun jika cinta ditempatkan pada tempat yang seharunya, niat ikhlas
jiwa dan raga, hanya untuk ALLAH SWT semata, maka takkan ada kesedihan dan
kemurungan.
Nah, salah satu
penyebab ketidak enakan dalam berhubungan dengan manusia adalah dusta. Satu
kali berdusta akan menimbulkan dusta-dusta yang selanjutnya. Maka dari itu,
berhati-hatilah dalam berkata, berhati-hatilah dalam berucap.
Perlu kita ketahui
bahwa apa yang kita ucapkan adalah hasil dari apa yang kita pikirkan. Jika kita
berdusta, dapat diartikan pikiran kita juga berdusta.
Nah, disinilah kita
perlu belajar dari sang tauladan kita yaitu Rasulullah SAW. Beliaulah sang
AL-Amin, yang dapat dipercaya. Bahkan dalam bercandapun Rasulullah SAW tidak
berdusta.
Suatu ketika ada
seorang nenek-nenek bertanya kepada Rasulullah “ Wahai Rasulullah, apakah
nenek-nenek nanti bisa masuk surga?”. Rasulullah menjawab “tidak nek”. Sang
nenekpun sedih, kemudian Rasulullah sambil tersenyum menjawab “Di surga tidak
ada nenek-nenek nek, karena disana semua kembali muda”. Sang nenekpun senang
girang gembira mendengar jawaban Rasulullah SAW.
Nah, betapa
mulianya Rasulullah SAW dalam bertutur kata. Sunguh kata yang dusta akan membuat
diri kita celaka karena segala apa yang terucap akan dimintai
pertangungjawaban. Janji? Wajib untuk ditepati. Mari berhati-hati dalam berkata
dan berucap.
“kata ibarat
pedang”, bahkan ada yang mengatakan “sakitnya luka masih dapat diobati, namun
sakitnya hati karena kata-kata akan membekas sampai tua”.
Dalam kesempatan
lain, Rasulullah SAW pernah memanggil para kabilah dan warga di makkah dalam
rangka menyiarkan agama Islam. Kemudian Rasulullah SAW berucap “apakah kalian
percaya jika aku katakan dibalik bukit ini ada pasukan yang akan menghancurkan
kota makkah?”. Serentak, seluruh warga menyatakan percaya. “kami peraya jika
engkau yang mengatakannya Muhammad”.
Subhanallah...
Luarbiasa. Nah, ane yakin kejujuran itu takkan terjadi begitu saja, namun sudah
dilatih sejak dini. Maka dari itu, mari kita sadari dan kita awali untuk jujur
dalam segala hal. Hindari dusta karena dusta akan mendatangkan sengsara.
Posting Komentar untuk "Dusta dalam Canda"
Terimakasih...