Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Etika yang harus diperhatikan dalam proses pernikahan (ta'aruf) bagi murabbi/ah

Etika yang harus diperhatikan dalam proses pernikahan (ta'aruf) bagi murabbi/ah

Sebagai seorang murabi ataupun murabbiah, kita harus berhati-hati dan dapat menempatkan diri sedemikian rupa, bukan sekedar bagaimana menyampaikan materi dalam halaqah-halaqah yang tentunya bukan sekedar transfer knowledge. Pun dalam proses memproses untuk pernikahan mutarabbi kita. Ini penting untuk diperhatikan.

Adakalanya seorang murabbi begitu bersemangat karena mutarabbinya sudah memiliki keinginan untuk menikah kemudian langsung menawarkan kepada ihwan atau ahwat yang sekiranya dipandang juga sudah siap menikah. Tidak salah sih, namun ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Berikut ini sdikit hal yang harus diperhatikan, semoga bisa menginspirasi dan menjadikan kita lebih hati-hati.

Pertama, perlu dipahami bahwa seorang Murabbi adalah orang kepercayaan yang dipercaya oleh Mutarabbi. Maka jangan khianati kepercayaannya. Apapun tentang mutarabbi musti menjadi rahasia Murabbi dengan Allah Swt dan dengan mutarabi sendiri. Intinya Murabbi/ah musti amanah, tidak menyebar-nyebar info kemana-mana tatkala prosesnya belum finish.

Kedua, sebagai murabbi harus menjaga rahasia. Kalau mau menawarkan kepada sorang laki laki, jangan langsung sebut nama. Telusuri dulu, sudah siap atau belum. Jangan terburu buru. Jika memang sudah siap, gunakan prosedur yang sudah ada. Jangan tergesa gesa. Pelan pelan saja. Baru kalau sudah siap dilanjutkan proses berikutnya.

Itu dulu ya... semoga berkah berlimpah. Aamiin

Posting Komentar untuk "Etika yang harus diperhatikan dalam proses pernikahan (ta'aruf) bagi murabbi/ah"