Siapa menanam pasti menuai
Siapa menanam pasti menuai
![]() |
Sholat duha, dijamin rezeki membahana. Percaya...! |
"Siapa menanam pasti menuai", beitulah sunnatullah yang ada.Barangsiapa menanam pastilah ia akan menuai hasil, jika menanam kebaikan maka hasilnya pun kebaikan dan jika menanam keburukan maka hasilnya pun keburukan.
Ibarat seorang petani, dia menebar benih padi. Sudah dapat ditebak bahwa dia kelak akan menuai padi, bukan jagung taupun kedelai. Mengapa? Karena yang ia tanam adalah padi. Sama halnya dengan kehidupan dunia ini, maksud saya perjalanan hidup kita. Barangkali kita sering berbuat kebaikan, seolah tak ada balasan. Padahal kebaikan-kebaikan itu akan berbuah kebaikan, jika tidak di dunia, maka di akhirat.
Mengajak manusia kejalan kebaikan merupakan bagian dari menanam kebaikan. Mungkin orang yang kita ajak pertama kali tidak respon, tidak peduli, bahkan mencemooh. Itu sudah hal biasa bagi penyeru kebaikan, terutama bagi orang-orang yang memahami bahwa mengajak adalah bagian dari menanam kebaikan.
Rasulullah SAW diawal diangkat menjadi seorang Rasul, beliau mengajak orang-orang untuk bersyahadat, mengesakan Allah Swt. Dan sudah mashur kita dengar betapa banyak rintangan dan halangan. Memang begitulah tabiat penyeru atau orang yang mengajak pada kebaikan. Karena dia menanam, sudah barangtentu dia harus berusaha membuka lahan, mengusir rumput, membersihkan dan menyuburkan tanah serta memberikan kelayakan gizi atas tanah tersebut.
Mungkin pembaca masih bingung dengan apa yang akan saya sampaikan. Intinya ada dua point yang ingin saya sampaikan. Pertama, mari kita jadikan diri kita sebagai agen-agen kebaikan. Mengajak orang berbuat baik dan sudah barangtentu kita belajar untuk menjadi baik. ini penting. Sekali lai penting. Menapa? Karena saat ini mental generasi sudah banyak yang PD dengan menjadi buruk. Mereka merasa bangga dan nyaman dengan sifat buruknya. Tidak salah sih, cuman alangkah lebih baiknya jika mereka juga PD berbuat baik, bukan hanya PD berbuat buruk. Saya berharap kelak generasi muda merasa malu ketika terlambat sholat subuh berjamaah, malu ketika mendapat nilai rendah, dan malu ketika berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya di tempat umum , dan malu melakukan keburukan-keburukan lainnya. Semoga.
Kedua, saya ingin mengajak kepada yang ragu-ragu berbuat baik, yang belum PD mengajak kebaikan dan yang sudah yakin dengan jalan kebaikan untuk mari menggelorakan semangat untuk berbuat baik. Mengapa? Karena berbuat baik itu seperti menanam. Hari ini kita menanam, suatu saat kita menuai. Bukankah jika kita mengajak kebaikan, maka pahala kebaikan yang dilakukan akan mengalir pahalanya untuk kita? Bahkan jika kita sudah meninggal.
Jadi, mengajak pada kebaikan itu bagian dari investasi. Investasi dunia dan investasi akhirat. Pertanyaannya, berapa banyak orang yang sudah kita ajak melakukan kebaikan? Jangan-jangan selama ini kita lupa, atau bahkan kita lalai sehingga "memperbaiki diri saja belum, bagaimana mau mengajak pada kebaikan?". Jika memang demikian, mari kita buka lembar hari ini dengan lembar kebaikan. Bayangkan tangan kanan saya keluar dari tulisan ini, kemudian menepuk punggung anda dan saya berucap "sahabat, hari ini takkan terulang dua kali. Jadi, mari kita manfaatkan hari ini dengan sebaik-baiknya.".
Semoa berhasil sahabat. :) dan mari tanam kebaikan sejak dini agar kelak kita menuai. Ingat, tak ada yang sia-sia di dunia ini, siapa menanam pasti menuai. Let's Go...
Posting Komentar untuk "Siapa menanam pasti menuai"
Terimakasih...