Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mindset pemimpin



Mindset pemimpin
Adalah salah jika seorang pemimpin memandang anggotanya sebagai seorang yang bodoh, kerdil, tidak mampu, tidak berdaya, dan sifat-sifat negatif lainnya. Ini adalah sikap negatif dan bukan ciri seorang pemimpin.
“Belajarlah memimpin sebelum menjadi pemimpin”
Pemimpin adalah orang yang memandang setiap anggotnya sebagai bintang. Bintang yang menjadi penerang organisasi yang bersinergi membantu dan melengkapi satu dengan yang lain. Satu bintang belum cukup untuk membuat langit bersinar terang. Namun dengan kehadiran pemimpin beberapa bintang akan menjadi bermakna dan indah.
Dalam memimpin hanya ada 3% bakat dan sisanya adalah latihan dan latihan, belajar dan belajar. Berlatih dan belajar adalah kunci menjadi seorang pemimpin yang dahsyat didamba umat.
“sebelum meyakinkan orang lain, yakinkanlah bahwa diri anda MAMPU Melakukannya’
 Adalah salah jika pemimpin bersikap negatif terhadap dirinya. Menganggap dirinya tak berdaya dan tak mampu menyatukan anggotanya. Logikanya, bagaimana orang yang tidak yakin dengan apa yang ia lakukan akan berhasil? Apalagi bagaimana orang yang tidak yakin dapat meyakinkan oranglain?
Belajara menjadi pemimpin tidak semudah membalik telapak tangan. Tanpa masalah dan realita yang dialami di lapangan, pemimpin tidak akan bisa terbentuk. Jiwa leadershipnya tidak akan bisa nampak, karena pemimpin tangguh lahir bukan dari keadaan yang nyaman tanpa masalah, namun pemimpin hebat lahir dari suasana yang hebat pula, penuh masalah, problematika dan tantangan yang menghadang.
Sekali lagi, adalah salah besar ketika kita berpikiran negatif terhadap anggota. Seharusnya kita menutup mata terhadap hal-hal negatif anggota dan membuka mata lebar-lebar terhadap potensi psitif anggota. Mengapa? Karena keduanyan akan sangat berpengaruh besar terhadap gaya kepemimpinan seorang leader. Saat leader fokus terhadap potensi negatif anggota maka ia tidak akan percaya lagi dengan anggota dan jangan salahkan ketika anggota tidak percaya kepada leader.
Petuah menasihatkan “jangan salahkan oranglain menghakimi anda, jika anda suka menghakimi oranglain.”
Saat seorang leader menghakimi anggota bahwa anggota malas, jangan salahkan jika ia benar-benar menjadi pemalas. Karen apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi tindakan kita. Dan tindakan kita akan mempengaruhi pemikiran orang lain dan pemikiran orang lain akan mempengaruhi persepsinya terhadap diri kita. Persepsi akan mempengaruhi mental dan berdampak pada tindakan.
Maka dari itu, ber ghusnudhon thinkinglah atau berpositif tininglah terhadap anggota. Sebagai contoh, jika memiliki anggota yang pelit, jadikan saja dia bendahara. Anggota yang banyak ide, jadikan humas. Anggota seneng usaha, jadikan tim khusus pencari link donatur. Anggota yang malas, jadikan saja tim konsumsi. Apapun potensi anggota, maksimalkan saja dan manfaatkan serta berdayakan sebaik-baiknya, semksimal mungkin. dengan demikian insyaallah apa yang anda pimpin akan berjalan “melesat secepat kilat”, Insyaallah... Selamat belajar dan berkontribusi.

Sepenuh hati mencintai
Derit VIkiyono

Posting Komentar untuk "Mindset pemimpin"