Gerakan kolaborasi untuk membangun kader yang berkompetensi
CBZ extreme (Photo credit: ~FreeBirD®~) |
Diawal
kepengurusan KAMMI Daerah Ponorogo, saya pernah sampaikan tentang gerakan
kolaborasi untuk membangun KAMMI Daerah Ponorogo. Salah satu kolaborasi yang
saya jadikan contoh adalah gerakan komunitas One Day One Juz (ODOJ).
One
Day One Juz (ODOJ) sebagai salah satu kominitas ngaji satu hari satu juz sangat
membantu dalam pemenuhana muwashofat kader KAMMI. Saya masih ingat dulu ketika
berada di komisariat, untuk membentuk kader dengan muwashofat ngaji satu hari
satujuz sangatlah sulit. Betapa tidak, ngaji satu halaman perhari saja berat,
apalagi satu hari harus satu juz, apalagi yang ngjinya masih terbata-bata, ini
akan sangat beraaat pool.
Hadirnya
komunitas ODOJ dapat mengakselerasi proses pengkaderan. Sekarang ntuk melihat,
seorang kader sudah layak untuk naik jenjang mengikuti DM2 atau belum, salah
satunya dapat dilihat apakah dia ikut ODOJ atau tidak. Jika dia ikut ODOJ, otomatis
berarti untuk pemenuhan muwashofat ibadah ngaji 1 juz sudah lulus. Selanjutnya tinggal
dilakukan sertifikasi, analisis, akreditasi dan penyelidikan lebih dalam
terkait kader yang akan dinaikkan jenjangnya.
Selain
ODOJ, ada juga komunitas lain seperti menghafal Al-Qur’an, tahajud berantai dan
komunitas lain yang sejenis. Ini akan sangat membantu proses pengkaderan di
KAMMI. Kader dengan tingkat kesadaran tinggi akan lebih mudah untuk diarahkan
menjadi lebih baik, daripada kader yang harus dipaksa, namun keduanya tidak
menutup kemungkinan akan menghasilkan kader yang baik karena “Hidayah Milik
Allah SWT”, namun sebagai manusia biasa seyogyanya kita memiliki prioritas.
Semoga
dengan hadirnya komunitas-komunitas kebaikan ini dapat dimanfaatkan oleh
gerakan KAMMI sehingga hadirnya komunitas ini memberikan dampak positif, bukan
malah menghadirkan kecemburuan sosial karena kader yang terpecah konsentrasi. Insyaallah
dengan koordinasi dan koordinasi, kader tidak diwajibkan menjadi pengurus ODOJ,
namun dianjurkan menjadi anggota ODOJ. Urgensi menjadi anggota lebih sedikit
amanah dan tanggungjawab daripada sebagai pengurus. Maka dari itu semoga dengan
kualitas kader yang semakin baik, maka dampaknya rahmat dan berkah Allah Swt
tercurah kepada jamaah kebaikan ini. aamiin.
Dan
akhirnya mari kita bangun Gerakan kolaborasi untuk membangun kader yang berkompetensi. Dan sudah saatnya kita menanggalkan baju keegoisan dan menggantinya dengan semangat ukhuwah islamiah
untuk membangun masadepan yang lebih cerah. Kalau bukan kita, siapa lagi? Jika tidak
dimulai sekarang, kapan lagi?
Posting Komentar untuk "Gerakan kolaborasi untuk membangun kader yang berkompetensi"
Terimakasih...