Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IBU YANG LuARBIASA


Sungguh betapa berartinya seorang ibu bagi keluarga, bapak dan anak-anaknya. Hal ini akan sangat terasa manakala ibu sedangsakit dan menghentikan kegiatannya dirumah. Apa yang terjadi? Bisakah anda bayangkan?

Ketika itu, ibuku sedang mengalami sakit. Sakitnya tidak terlalu parah, hanya saja sakitnya itu menyebabkan ibu harus berhenti dari aktivitas keseharian seperti biasanya. Tidak ada lagi makanan di dapur yang biasa ibu siapkan. Tidak ada lagi pakaian yang siap dioakai yang biasa ibu cuci. Tidak adalagi lantai yang bersih yang biasa ibu menyapunya setiap hari. Wah pokoknya semua masalah rumahtangga yang kelihatannya ringan tapi ternyata jika tidak ada yang melaksanakan, repot juga jadinya.

Sahabat, sungguh ibu adalah kunci sukses hidup kita. Tanpa ibu kita bukanlah apa-apa. Maka tak heran jika Rasulullah SAW kwtika ditanya oleh seorang sahabat terkait dengan berbakti, beliau menyebut “ummuka..” hingga tiga. Ini adalah bukti bahwa ibu sangatlah penting dalam rumahtangga.

Takcukup hanya itu, manakala Rasulullah melaksanakan ibadah ke Baitullah, dijumpainya seorang pemuda yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Pemuda ini telah menggendong ibunya dari tempat asalnya yang berjarak ber mil-mil dari Makkah untuk bribadah kebaitullah hingga pundak pemuda itu terkelupas. Pemuda itu bertanya apakah pengabdiannya sudah cukup untuk membalas semua kebaikan ibunya. Dan Rasulullah SAW menjawab bahwa apa yang ilkukannya itu masih belum cukup. Bahkan itu hanyalah sedikit kebaktian. Betapa luarbiasanya jasa seorang ibu.

Jika kita pikir kembali seorang ibu amatlah besar penderitaannya manakala harus mengandung hingga melahirkan serta membesarkan kita. Sejak dalam kandungan saja jasa ibu sudah bisa kita lihat. Seorang ibu rela membawa janin dalam rahimnya kesana-kemari dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta. Jikalu karena kasih sayang dan cinta maka tidak akan ada seorang ibu yang mau mengandung anaknya.

Rasulullah juga telah memberikan info bahwa ketika melahirkan, seorang ibu mngalami sakit yang begitu luabiasanya. Namun sakit itu sakan tak terasa dan tak dipedulikan oleh seorang ibu demi kelahiran anaknya. Taruhannya bukan lagi harta tetapi taruhannya adalah nyawa.

Wahai sahabat, masihkah engkau akan membentak-bentak ibumu? Masihkah engkau mau duduk bersantai didepan televisi sedangkan ibumu sibuk bekerja di dapur, mencuci, memasak dsb. Sekedar mengingatkan sahabat, ALLAH SWT telah melarang kita untuk mengatakan “uh “ terhadap orangtua kita. Berkata “uh saja tidak boleh, apalagi membentak atau bahkan tidak menuruti perintahnya, na’uzubilllahiminzalik.

ingatkah engkau dengan sorang sahabat yang sedang sholat? Sedangkan pada saat bersamaan ia dipanggil oleh ibunya. Pemuda itu bingung antara menjawab panggilan ibu atau melanjutkan sholat. Hingga sang ibu manjadi kesal dan akhirnya terucaplah do’a yang buruk untuk sang anak. Singkat cerita do’a ibu terkabul dan sungguh malangnya sang pemuda tadi. Na’uzubillah...

semasa Rasulullah SAW masih hidup, ada juga kejadian yang mengakibatkan seorang anak mengalami sakaratul maut berhari-hari hanya karena membuat sang ibu kecewa. Kekecewaan ibu itu terjadi karena sang anak lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya sendiri. Walhasil, terucaplah do’a yang buruk untuk sang anak dan akhirnya do’a itu terkabul. Ditanyakanlah permasalahan ini kepada Rasulullah SAW kemudian Rasulullah SAW menyuruh sahabat untuk menemui ibu dari anak itu untuk memintakan ampun.

Maka dari itu sahabat, mari kita perbaiki lagi kebaktian kita keada ibu kita ;pada khususnya. Masih banyakkah kata yang sering membuat ibu kita kesal? Masih banyakkah waktu kita yang kita gunakan untuk tidak berbaktikepadanya? Sudahkah kita menyebut-nyebut nama ibu kita dalam setiap tetes airmata do’a kita? Ataukah kita egois hanya meminta kepada ALLAH untuk urusan kita saja? Sahabat....mari kita cintai ibu kita, kita bantu, kita tunjukkan rasa kasih sayang kita kepadanya. Bukankah Ridho ALLAH adalah Ridho orang tua? Dan bukankah Surga berada dibawah telapak kaki Ibu?

Wallahualam bishowab..... Derit Vikiyono Al-Harits Ponorogo, 23/10/2010.

Posting Komentar untuk "IBU YANG LuARBIASA"