Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku Bukan Lilin


Aku bukanlah lilin yang kan bersinar menerangi kegelapan malam kemudian meleleh dan mati. Aku tidak sesimpel itu. Hidup lalu mati. Mati dan sudah tidak memberikan manfaat apa-apa sepeningalku.

Dalam hidup ini aku haru terus bersinar, walau cahayaku telah mati, namin setidaknya aku telah mampu memberikan cahaya api kepada orang lain. Orang lain yang akan hidup dan meneruskan api dariku. Api yang kemudian akan membangkitkan lilin-lilin lain menjadi menyala dan mampu menyalakan lilin lainnya. Itulah harapan dalam kehidupanku.

Hidup ini terlalu singkat bagiku. 100 taahun –jika aku diberi kesempatan hidup 100tahun- bukanlah waktu yang lama. Terlalu singkat jika kemudian aku harus menghabiskannya tanpa memberikan cahaya kepada orang lain. Bukankah Rasulullah –teladan kita- memberikan isyarat bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain? Sehingga apa yang saya lakukan haruslah bermanfaat bagi orang lain. Ada dan tidaknya saya disamping oranglain harus memiliki pengaruh yang berbeda. Pengaruh yang baik tentunya. Seorang penyair mengatakan “aku ada maka aku bermanfaat”.

Dalam mewujudkan cita-cita besar dalam hidupku, aku tidak bisa mewujudkannya sendiri. Maka aku butuh orang lain untuk bekerjasama membantuku. Satu lilin tidaklah cukup untuk memerangi satu kota, namun satu lilin mampu menyalakan lilin2 lain yang kemudian mampu menerangi satu kota.

Dalam menggapai cita-citaku, aku butuh proses. Proses yang akan membuatku tegar dan layak untuk mendapatan piala keberhasilan. Lsekali lagi kutegaskan bahwa aku bukan lilin. Lilin bukanlah simbul kehidupan. Lilin adalah simbol semangat. Aku bukan orang yang semangatnya hanya hangat-hangat tahu goreng. Aku bukan orang yang hangatnya diawal saya yang kemudian semangat itu hilang. Lalu siapa aku?

Aku adalah lampu minyak. Lampu minyak berbeda dengan lilin, walaupun sama-sama memiliki sinar dan mampu memberikan penerangan. Bisa jadi lilin akan mati jika sudah habis sumbunya, namun lampu minyak takakan mati sebelum semuanya lenyap. Lampu minyak akan terus bersinar selama ada minyak.

Aku adalah lampu minyak. Lampu minyak yang siap menerangi malam dan diisi kembali dengan minyak. Aku adalah lampu minyak yang akan bersinar selamanya hingga waktuku tiba. Jangan salahkan aku jika terkadang lampu minyak ini membuatmu terlalu hangat dan jangan bersedih jika terkadang lampu minyak ini tidak begitu terang. Itulah aku sang lampu minyak.

Perjalanan dalam hidupku begitu panjang. Tak cukup bagiku hanya membawa satu lilin, hanya seperti lilin. Menyala habis dan mati. Tugasku tak semudah itu. Jalan ini begitu panjang dan melelahkan. Lampu minyak yang selalu menyala dan selalu diisi dengan minyak kuharap mampu menguatkanku untuk terus meniti jalan lurus ini. Jalan yang sudah diprediksikan oleh baginda Rasulullah SAW yaitu ihdinassiratalmustaqim.jalan yang mudah kata para sahabat. Namun juga jalan yang susah karena disisi kanan dan kiri terdapat pintu-pintu yang akan selalu menggoda setiaporang yang lewat di depannya. Jika lampuku tidak terang, bisa jadi aku salah jalan. Celakalah bagiku jika akusalah jalan.

Cahaya terang lampu minyak selalu ku butuhkan. Walau kadang aku merasa lelah dan sangat ingin mengakhirinya. Namun tak apalah daya. Jalan ini telah ku tempuh. Sejengkal lagi aku akan sampai digaris finish. Jalan ini akan menuntunku meraih kebahagiaan. Jalan ini kini begitu terang, namun aku terkadang bimbang. Seakan jalan di sekitarku juga akan menuntunku pada kebahagiaan. Penjaga jalan-jalan bercabang itu begitu menggoda, merayu, memikat dan memesona. Tidak..! aku tak boleh salah kata, tak boleh salah terka, tak boleh salah usaha, tak berbelok kesana. Aku yakin inilah jalan ke surga yang akan membawaku bersamaNya.menikmati indahnya panorama yang belum pernah dilihat mata.

Akhirnya, janganlah berputus asa. Jangan pernah berburuk sangka. Jangan pernah merasa gundah karena aku bukanlah lilin. Aku adalah lampu minyak yang akan bangkit melejit saat aku merasa lelah. Tersenyum saat hati resah dan gundah. Optimis untuk terus melangkah meniti jalan dakwah. Teruslah berjuang dijalan Allah…

Sukseslearner@gmail.com 25-11-2010 22:04 Sambit

Posting Komentar untuk "Aku Bukan Lilin"